Jepang Ingin Warganya Bebas Karantina Masuk Negara lain, cuma Tak Berlaku Sebaliknya

Jepang Ingin Warganya Bebas Karantina Masuk Negara lain, cuma Tak Berlaku Sebaliknya
Paspor vaksinasi Eropa dan bukti bahwa seseorang telah divaksinasi, diuji, atau memiliki antibodi yang cukup Rotterdam, Belanda pada 29 April 2021. ANTARA/Robin Utrecht/ABACAPRESS.COM/via Reuters Connect/pri.

jpnn.com, JEPANG - Jepang sedang merancang upaya agar warganya yang masuk ke negara lain tidak menjalani karantina.

Caranya, Jepang merancang paspor vaksinasi COVID-19.

Jepang berharap paspor tersebut dapat diterima lebih dari sepuluh negara.

Antara lain, Italia, Prancis, dan Yunani.

Program sertifikasi dimulai akhir Juli nanti kata sumber pemerintah, dikutip dari Kantor Berita Kyodo, Senin (5/7).

Jika kesepakatan tercapai, pemegang sertifikat akan dibebaskan dari karantina atau menunjukkan hasil tes negatif COVID-19 saat bepergian dari Jepang ke negara-negara tersebut, kata sumber itu.

Namun, pemerintah Jepang berencana untuk terus mewajibkan para pelancong yang memasuki Jepang, termasuk mereka yang kembali, untuk dikarantina selama dua minggu meskipun mereka telah divaksinasi.

"Posisi tersebut telah memperumit negosiasi dengan negara-negara seperti Singapura yang telah menyerukan pembebasan bersama," kata sumber tersebut.

Jepang ingin warganya yang pegang sertifikat vaksinasi COVID-19 bebas karantina saat masuk ke negara lain, tetapi WNA yang masuk ke Jepang tetap harus menjalani isolasi.

Sumber ANTARA

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News