Jepang Kewalahan Hadapi Krisis Nuklir

Tingkat Bencana PLTN Fukushima Naik ke Level 5

Jepang Kewalahan Hadapi Krisis Nuklir
KEWALAHAN - Dua petugas dari tim penanganan bencana Jepang yang kelihatan sedikit lelah. Foto: Japanalyst.com/internet.
Dalam pidato di televisi, Perdana Menteri (PM) Jepang Naoto Kan mengajak seluruh warganya untuk bersatu. "Kita akan membangun kembali Jepang dari keterpurukan. Kita semua juga perlu berbagi dalam mengatasi bencana kali ini," katanya. Dia menyebut krisis ini sebagai ujian terbesar bagi rakyat Jepang.

Terkait dengan krisis nuklir di PLTN Fukushima Daiichi, sekitar 250 km sebelah timur Tokyo, truk-truk militer dan pemadam kebakaran kemarin terus menyemprotkan air ke unit-unit reaktor yang terbakar dan meledak. Itu berarti sudah dua hari ini militer dan pemadam kebakaran dilibatkan dalam pendinginan reaktor nuklir.

Langkah tersebut diambil untuk mencegah bahan bakar nuklir memanas dan meleleh sehingga memicu radiasi pada level yang berbahaya. "Seluruh dunia, tidak hanya Jepang, bergantung pada mereka," kata Norie Igarashi, 44, pekerja perkantoran di Tokyo, soal tim darurat yang bekerja di tengah meningkatnya level radiasi di PLTN Fukushima Daiichi.

Kendati begitu, upaya tersebut tak membawa hasil yang diharapkan. Bahkan, Badan Keamanan Nuklir Jepang (NISA) kemarin harus menaikkan tingkat bencana atau kecelakaan nuklir di PLTN Fukushima dari semula level 4 menjadi level 5.

TOKYO - Krisis nuklir di Jepang belum kunjung mereda tepat sepekan setelah gempa dahsyat dan tsunami mengguncang negara itu pada 11 Maret lalu. Bahkan,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News