Jepang Menghentikan Pengiriman Produk Mamin

Jepang Menghentikan Pengiriman Produk Mamin
Makanan impor dari Jepang dideteksi dari kemungkinan terkena radiasi, sebelum disajikan di sebuah restoran makanan Jepang di Hongkong. Foto: AP Photo/Kin Cheung
KRISIS nuklir Jepang, kini menjadi krisis dunia. Jepang sebagai kekuatan ekonomi ketiga dunia sekaligus eksportir berbagai produk pangan berkualitas terpaksa menghentikan pengiriman produk makanan dan minuman (mamin) yang berasal dari empat prefektur di sekitar reaktor Fukushima.

Menjadi krisis dunia karena banyak negara memilih menghentikan import makanan dan minuman dari negara matahari terbit tersebut. Keseriusan krisis nuklir tersebut juga mendapat perhatian langsung dari tiga badan PBB sekaligus, IAEA, WHO, dan FAO.

"Isu tentang makanan yang aman (untuk dikonsumsi) menjadi dimensi lain dari kondisi darurat pasca gempa," tulis pernyataan bersama tiga badan PBB di Jenewa Swiss. Dalam pernyataan tersebut PBB berjanji akan mencurahkan semua kemampuan dan keahliannya untuk membantu Jepang.

Meski kondisi reaktor nuklir Fukhusima masih dalam kondisi bahaya, Direktur Jenderal IAEA Yukiya Amana yakin masalah tersebut bisa diselesaikan. "Krisis ini masih belum bisa diselesaikan. Situasi (di sekitar reaktor) masih serius. (Tapi) tidak ada keraguan dalam diri saya bahwa krisis (nuklir) ini akan bisa diatasi secara efektif," yakinnya seperti dillansir BBC, (21/3).

KRISIS nuklir Jepang, kini menjadi krisis dunia. Jepang sebagai kekuatan ekonomi ketiga dunia sekaligus eksportir berbagai produk pangan berkualitas

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News