Jepang Menghentikan Pengiriman Produk Mamin
Minggu, 27 Maret 2011 – 07:57 WIB
KRISIS nuklir Jepang, kini menjadi krisis dunia. Jepang sebagai kekuatan ekonomi ketiga dunia sekaligus eksportir berbagai produk pangan berkualitas terpaksa menghentikan pengiriman produk makanan dan minuman (mamin) yang berasal dari empat prefektur di sekitar reaktor Fukushima. Meski kondisi reaktor nuklir Fukhusima masih dalam kondisi bahaya, Direktur Jenderal IAEA Yukiya Amana yakin masalah tersebut bisa diselesaikan. "Krisis ini masih belum bisa diselesaikan. Situasi (di sekitar reaktor) masih serius. (Tapi) tidak ada keraguan dalam diri saya bahwa krisis (nuklir) ini akan bisa diatasi secara efektif," yakinnya seperti dillansir BBC, (21/3).
Menjadi krisis dunia karena banyak negara memilih menghentikan import makanan dan minuman dari negara matahari terbit tersebut. Keseriusan krisis nuklir tersebut juga mendapat perhatian langsung dari tiga badan PBB sekaligus, IAEA, WHO, dan FAO.
Baca Juga:
"Isu tentang makanan yang aman (untuk dikonsumsi) menjadi dimensi lain dari kondisi darurat pasca gempa," tulis pernyataan bersama tiga badan PBB di Jenewa Swiss. Dalam pernyataan tersebut PBB berjanji akan mencurahkan semua kemampuan dan keahliannya untuk membantu Jepang.
Baca Juga:
KRISIS nuklir Jepang, kini menjadi krisis dunia. Jepang sebagai kekuatan ekonomi ketiga dunia sekaligus eksportir berbagai produk pangan berkualitas
BERITA TERKAIT
- DPR Dorong Pemerintah Perkuat Diplomasi untuk Perdamaian di Timteng
- Militer Israel Klaim Bunuh Pentolan Jamaah Islamiyah Lebanon
- 1.119 WNI Berhasil Direpatriasi dari Kawasan Berbahaya Sepanjang 2023
- Xi Jinping Ingin China Jadi Mitra Amerika, Bukan Pesaing
- Guru Besar UI Khawatirkan Dampak Konflik Timur Tengah terhadap Indonesia
- Indonesia Jalin Program Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa