Jerat Penyuap, KPK Andalkan Vonis Hakim
Kasus Suap Cek Perjalanan
Minggu, 20 Maret 2011 – 09:19 WIB
Berdasar penemuan alat bukti tersebut, penyidik bisa menetapkan tersangka baru. Yakni, pemberi suap. "Dari pasal 55 itu bisa dikembangkan," imbuhnya. Sebagaimana pernah diberitakan, empat terpidana kasus suap cek perjalanan yang telah divonis pengadilan Tipikor dikenakan pasal 11 UU Tindak Pidana Korupsi juncto pasal 55 KUHP. Mereka adalah Dudhie Makmun Murod, Hamka Yandhu, Udju Djuhaeri, dan Endin Soefihara.
Baca Juga:
Sementara itu, Wakil Ketua KPK Bidang Pencegahan Mochammad Jasin menambahkan, selain mengupayakan lewat putusan pengadilan, KPK tengah mengumpulkan sejumlah bukti untuk menjerat si pemberi suap. Bahkan, Jasin meyakini, penetapan status tersangka terhadap si pemberi suap tidak lama lagi. "Soal pemberi suap, bukti-buktinya sedang dikumpulkan tim KPK. Setelah ngumpul bukti tersebut, saya kira tidak ada masalah (penetapan tersangka pemberi suap). Tinggal menunggu waktu saja," ujarnya ketika dihubungi kemarin.
Sebelumnya, KPK telah menjerat hampir seluruh penerima aliran dana berupa cek perjalanan yang diduga terkait pemenangan Miranda Goeltom sebagai DGS BI pada 2004. Bahkan, empat pembagi cek telah divonis. Namun, hingga kini, KPK justru belum menyentuh pemberi suap tersebut.
Padahal, berdasar kesaksian empat terpidana di persidangan, berulang-ulang disebut nama istri mantan Wakapolri Komjen Pol Adang Daradjatun, Nunun Nurbaeti Daradjatun, sebagai fasilitator penyedia cek perjalanan tersebut. Namun, dengan alasan menderita penyakit lupa berat, hingga kini Nunun belum juga diperiksa KPK. (ken/c4/agm)
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengakui kesulitan menetapkan tersangka terhadap pemberi suap dalam kasus cek perjalanan dalam pemilihan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Pendaftaran PPPK 2024: Ini Hasil Verval Data Honorer, Resmi dari BKN
- Menteri Singgung soal Honorer jadi PPPK Part Time, Oh Non-Database BKN
- HUT ke-44 Dekranas, Parade Mobil Budaya Pecahkan Rekor MURI
- 5 Berita Terpopuler: Info Penting, Lulusan SMA Berpeluang dalam CPNS & PPPK 2024, tetapi Honorer Non-Database BKN Siap-Siap
- Bank DKI dan Perumda Pasar Pakuan Jaya Berikan Kredit Kepemilikan Tempat Usaha
- UKT Mahal, Sekjen DPP GMNI Merespons, Singgung Indonesia Emas 2045