Jeritan Hati Anggota Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia (KPSI)

Merasa Diintai Agen CIA, Tiga Bulan Sembunyi di Rumah

Jeritan Hati Anggota Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia (KPSI)
Anggota KPSI di Bengkel Teater Rendra, Mei lalu. Para keluarga dan penderita skizofrenia bisa saling bertukar informasi dan berdiskusi sebulan sekali. Foto : Agus Wirawan/JAWA POS
   

Diakui sang kakak, "informasi" itu mulai didapat melalui suara-suara aneh di telinganya. "Sering dia mengatakan ada suara yang seolah-olah membisikkan sesuatu ke telinganya," ujar Adi.

   

Perubahan perilaku tersebut mulai tertangkap saat sang kakak kehilangan pekerjaan satu dekade silam. Awalnya, Adi mengira ada makhluk-makhluk tak terlihat atau gaib yang berbicara kepada kakaknya. Maklum, sejak muda sang kakak gemar berurusan dengan masalah klenik dan paranormal.

   

Namun, lama-kelamaan bisikan-bisikan yang diucapkan oleh kakaknya yang kini menduda itu semakin tidak bisa dinalar. Puncaknya terjadi ketika kakaknya mengaku diincar para agen CIA sehingga tak berani keluar rumah sampai tiga bulan.

   

Baru setelah browsing di internet dua tahun lalu, Adi ngeh dengan yang dialami sang kakak. Rupanya, kakak Adi tersebut menderita skizofrenia. Karena itu, sang kakak sulit membedakan antara dunia nyata dan imajinasi.

Memiliki anggota keluarga yang menderita skizofrenia, keluarga dituntut memiliki kesabaran ekstra. Melalui para penderita yang tergabung dalam KPSI,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News