Jeritan Hati Anggota Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia (KPSI)
Merasa Diintai Agen CIA, Tiga Bulan Sembunyi di Rumah
Selasa, 19 Juli 2011 – 00:49 WIB
"Inilah PR (pekerjaan rumah, Red) terbesar kami sekeluarga. Kami harus berpacu dengan waktu. Mumpung orang tua masih ada, harus segera memandirikan Mas Bayu (nama sang kakak, Red)," ucap dia.
Bagus menyatakan pernah berpikir bahwa perjuangannya akan sia-sia karena dirinya dan adik-adiknya juga harus mulai memikirkan masa depan masing-masing. Tetapi, selama masih ada waktu, dia bakal terus berusaha.
"Bila suatu saat harus kalah, saya tidak akan menyerah begitu saja. Saya harus menang di pertempuran lain. Saya harus membantu keluarga-keluarga lain," tegasnya.
Dengan terbentuknya KPSI, anggotanya yang berjumlah sekitar 4 ribu orang kini bisa berbagi informasi tentang cara menangani penderita skizofrenia. Sebab, anggotanya bukan saja para keluarga, melainkan juga para penderita.
Memiliki anggota keluarga yang menderita skizofrenia, keluarga dituntut memiliki kesabaran ekstra. Melalui para penderita yang tergabung dalam KPSI,
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor