Jerman Minta Maaf Atas Pembantaian 75 Ribu Orang di Namibia Seabad yang Lalu
Media Namibia melaporkan pada Kamis (27/5) bahwa uang tersebut akan digunakan untuk mendanai infrastruktur, perawatan kesehatan dan program pelatihan selama 30 tahun.
Jerman, yang kehilangan semua wilayah penjajahannya setelah Perang Dunia Pertama, adalah kekuatan kolonial terbesar ketiga setelah Inggris dan Prancis.
Namun, masa penjajahan negara itu diabaikan selama beberapa dekade sementara sejarawan dan politisi lebih fokus pada sejarah warisan kejahatan Nazi, termasuk Holocaust.
Pada 2015, Jerman memulai negosiasi formal dengan Namibia atas masalah itu dan pada 2018 mengembalikan tengkorak dan sisa-sisa lainnya dari suku yang dibantai di Namibia yang digunakan dalam eksperimen era kolonial untuk menegaskan klaim superioritas rasial Eropa. (ant/dil/jpnn)
Pemerintah Jerman akhirnya meminta maaf atas peran negara tersebut dalam pembantaian suku Herero dan Nama di Namibia lebih dari seabad yang lalu
Redaktur & Reporter : Adil
- Belajar Digitalisasi Kenotariatan, INI German Federal Chamber of Notaries Teken MoU
- Brasil Mempermalukan Inggris, Jerman Menampar Prancis
- Kanselir Jerman Minta Israel dan Hamas Setop Berperang selama Ramadan
- Di Depan Pimpinan ASEAN & Australia, Jokowi Serukan Setop Genosida Palestina
- Israel Bantai Warga Palestina yang Menunggu Bantuan, Indonesia: Apa Ini Belum Cukup?
- Kunjungi Jerman, Menaker Berharap Dapat Memperkuat Hubungan Diplomasi Ketenagakerjaan