Jhoni Allen: AHY Tidak Punya Sejarah Perjuangan di Demokrat

Jhoni Allen: AHY Tidak Punya Sejarah Perjuangan di Demokrat
Jhoni Allen Marbun. Foto: Ricardo/JPNN.com

"Dalam AD/ART 2020 hanya ada dua pemegang kekuasaan tertinggi yakni Ketua Majelis Tinggi Pak SBY dan AHY yang kita tidak tahu kapan dia jadi kader Demokrat, kecuali pada saat pencalonan gubernur DKI Jakarta yang gagal itu. Itu pun sedikit dipaksakan. Saat itu saya menjadi tim. Tiba-tiba kok berubah," kata dia.

"Jadi, jangan pernah percaya berita-berita yang suka memutarbalikkan fakta. Dari dulu ini bukan yang pertama dan mungkin juga bukan yang terakhir yang dilakukan kubu sebelah, karena mereka kebingungan atas ulah mereka sendiri," tambah Jhoni.

Dengan begitu, Jhoni menyebut sesungguhnya yang sedang kubu AHY lawan adalah diri mereka sendiri, bukan kubu Partai Demokrat hasil KLB.

"Jadi, yang dilawan sesungguhnya bukan kami, tapi diri mereka sendiri yang menyatakan telah melalui proses demokratis ternyata ada kediktatoran. Dikatakan bahwa partai ini milik rakyat, faktanya, pelaksanaannya partai ini milik kelompok dan keluarga Cikeas," papar dia.

Sebagai contoh, mahkamah partai diangkat oleh Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat yakni SBY, baru dikirim ke Kemenkumham. Lalu, ketua umum berhak mengangkat dan memberhentikan dewan pimpinan pusat, membatalkan keputusan DPD dan DPC.

"Ini yang lari dari substansi keorganisasian Partai Demokrat yang dibangun sejak tahun 2001," tegas dia.

Menilik kepada sejarah, Jhoni paham betul bagaimana SBY berproses di Partai Demokrat.

Saat itu, Demokrat tengah menggelar rapat pimpinan nasional (rapimnas) di Bogor. Kebetulan Jhoni mengaku yang menjabat ketua panitia rapimnas Partai Demokrat.

Sekjen DPP Partai Demokrat hasil KLB Jhoni Allen Marbun menyindir keberadaan AHY yang sekarang jadi ketua umum.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News