Jika Germo Punya Senjata Anti Tank, TNI Boleh Digunakan

Jika Germo Punya Senjata Anti Tank, TNI Boleh Digunakan
Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, TB Hasanuddin. FOTO: JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA – Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, TB Hasanuddin mengatakan salah satu tugas TNI adalah operasi militer selain perang (OMSP) yaitu membantu Pemda yang memerlukan sarana dan prasarana. TNI memberikan bantuan apabila terjadi bencana alam, membangun infrastruktur, mengatasi pemogokan massal dan atasi konflik komunal.

Karena itu, kalau untuk mengusir Lonte tidak ada di UU-nya, kecuali akan kritis. Misalnya kata polisi Germonya mempunyai senjata anti tank, baru boleh gunakan TNI.

Hal tersebut disampaikan TB Hasanuddin saat diskusi bertajuk “TNI antara Idialisme dan Realitas di Era Reformasi” yang digelar Institute Soekarno Hatta (ISH) Pimpinan M. Hatta Taliwang di Jakarta, Jumat (4/3).

Hadir pula sebagai pembicara dalam diskusi ini, antara lain mantan Panglima TNI, Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso; Pengamat Pertahanan dan Militer Dr. Conie Rahakudini Bakrie; Mantan Kepala BAIS TNI, Laksamana Muda TNI (Purn) Soleman B Ponto; dan Mantan Oditur Militer Brigjen TNI (Purn) Dr. Sugeng Widodo.

Menurut TB Hasanuddin, tentara itu harus dapat menimbulkan deterent effect.

“Kalau tentara nyangkul, masuk gorong-gorong, menggiring lonte tidak akan menimbulkan deterence efect,” kata TB Hasanuddin.

Menurutnya, uang lauk pauk (ULP) prajurit TNI hanya Rp 40 ribu. Padahal membutuhkan 3000 kalori.  Itu 40 ribu hanya cukup untuk membeli nasi uduk. Padahal ia juga punya keluarga yang harus dihidupinya.

“Beri TNI alutsista yang baik, kesejahteraan yang bagus dan jangan lagi di tarik-tarik ke ranah politik,” kata TB Hasanuddin.

JAKARTA – Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, TB Hasanuddin mengatakan salah satu tugas TNI adalah operasi militer

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News