Saat Korporat Perang Melawan Rakyat, di Mana Posisi Negara?
jpnn.com - JAKARTA – Institute Soekarno Hatta (ISH) Pimpinan M. Hatta Taliwang (Direks ISH), menggelar diskusi di Jakarta, Jumat (4/3). Diskusi dengan tema “TNI antara Idialisme dan Realitas di Era Reformasi” dihadiri sekitar 100 orang.
Diskusi ini menampilkan beberapa pembicara, yakni mantan Panglima TNI, Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso; Pengamat Pertahanan dan Militer Dr. Conie Rahakudini Bakrie; Mantan Kepala BAIS TNI, Laksamana Muda TNI (Purn) Soleman B Ponto; Anggota DPR RI Mayjen TNI (Purn) TB. Hasanuddin; Mantan Oditur Militer Brigjen TNI (Purn) Dr. Sugeng Widodo; dan Wartawan Senior/Pimpinan Majalah Forum Keadilan, Kisman Latumakulita.
Menurut Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso, idealisme TNI itu sangat sedehana. “Apabila seorang prajurit mampu melaksanakan tugas, itulah kebahagiaan,” ujar Djoko Santoso.
Ia menegaskan tugas TNI itu menjaga kedaulatan negara, menjaga keutuhan Tanah Air, menjaga keselamatan bangsa. TNI dengan tujuan reformasi tidak ada masalah. Reformasi menjadi kebablasan karena berubah menjadi liberalisasi.
“Sekarang ini sedang terjadi perang antara korporat dengan kepentingan rakyat, contoh pembangunan KA Cepat. Lalu posisi negara dimana, tapi biasanya negara juga kalah sama Corporate,” kritik Djoko Santoso.(dkk/fri/jpnn)
JAKARTA – Institute Soekarno Hatta (ISH) Pimpinan M. Hatta Taliwang (Direks ISH), menggelar diskusi di Jakarta, Jumat (4/3). Diskusi dengan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Honorer Tendik Tercecer Minta Ikut Seleksi PPPK 2024, Pakai Data Dapodik
- Sengketa Kepemilikan Akun Lambe Turah Usai, Majelis Hakim Putuskan Pemilik Asli
- Pemeriksa Pajak Diduga Melanggar Dasar Hukum Tata Cara Pemeriksaan
- Selamat, 12 Alumnus Akpol Bhara Daksa Masuki Purnabakti Tanpa Cacat
- Seluruh Honorer di Database BKN Diusulkan jadi PPPK 2024, Semoga Mulus
- Pendaftaran CPNS 2024 & PPPK Belum Tentu Juni, Piye to?