Jika Munas Dipaksakan Aklamasi, Golkar Rentan Pecah
Kamis, 14 November 2019 – 13:50 WIB
Perpecahan partai di 2014 dan kasus yang menimpa Setya Novanto harusnya menjadi pengingat bagi seluruh kader yang tetap menghendaki eksistensi Partai Golkar terjaga dengan baik.
"Aklamasi tidaklah salah. Justru itu menjadi ciri khas bangsa yang mengedepankan musyawarah mufakat. Namun, ketika aklamasi dipaksakan untuk membungkam suara-suara yang berbeda, di situlah sikap antidemokrasi pihak yang memaksakan tersebut justru sangat terlihat," pungkas Sulthan. (*/adk/jpnn)
Sulthan menilai persaingan sengit antara calon ketua umum merupakan ciri khas Golkar dalam setiap munas.
Redaktur & Reporter : Adek
BERITA TERKAIT
- Menko Airlangga Resmi Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD Indonesia
- Analisis Pengamat soal Kans Bobby Nasution di Pilkada Sumut
- Paulus Waterpauw Maju Pilgub Papua, Ini Respons Golkar dan Hanura
- Menko Airlangga Dorong Kerja sama RCEP dengan GCC Diperluas
- Syukuri Hasil Pemilu 2024, Petinggi Partai Golkar Tunaikan Ibadah Umrah
- BSN Partai Golkar Optimistis Capai Target 70 Persen di Pilkada 2024