Jika Negosiasi Ekspor CPO Mentok, Indonesia Siap Boikot Produk Uni Eropa
Pemerintah telah memoratoriumkan pembukaan hutan untuk perluasan perkebunan kelapa sawit atau penciptaan lahan sawit baru.
Sebagai negara agraris, Indonesia memiliki ketergantungan sangat tinggi terhadap sawit.
Merujuk data Center on Food Security and the Environment, Stanford University & TNP2K, sawit mengentaskan sekitar sepuluh juta penduduk dari kemiskinan sejak 2000.
’’Penurunan tingkat kemiskinan di daerah penghasil kelapa sawit lebih cepat,’’ ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution.
Industri itu juga penting dalam upaya pemenuhan kebutuhan energi nasional untuk menggantikan bahan bakar fosil.
Targetnya, produksi bisa mencapai 9,1 juta kl melalui program biodiesel (B20) sejak 2015.
Darmin menggarisbawahi hubungan baik Indonesia dengan UE di bidang ekonomi. Khususnya di bidang perdagangan dan investasi.
Kemitraan strategis ASEAN dan UE saat ini ditunda. Indonesia pun bakal mengkaji ulang hubungan bilateral dengan negara-negara UE terkait regulasi yang diskriminatif tersebut.
Indonesia tidak segan memboikot produk Uni Eropa (UE) jika negosiasi terkait dengan larangan ekspor minyak sawit mentah alias CPO (crude palm oil) menemui jalan buntu.
- Petani Sawit Plasma Antusias Kembangkan Ternak Sapi Pola Siska
- Indonesia Jalin Program Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa
- Menko Airlangga Ungkap Kebijakan Anti-Deforestasi Ditolak Kelompok Bipartisan AS
- Begini Strategi Awal PalmCo Pasca-Efektif KSO & Kelola Perkebunan Sawit Terluas di Dunia
- Luhut Sebut Tiongkok Bersedia Kembangkan Pertanian di Kalteng
- Forwatan Gelar Aksi Sosial Bareng 3 Asosiasi Hilir Sawit