Jika SBY Kirim Surat, 2 TKI di Arab Berpeluang Selamat
Senin, 25 Juli 2011 – 22:33 WIB
Dijelaskannya, terjadinya tindakan pembunuhan oleh lima TKI terhadap Zubair Bin Hafid Ghul M disebabkan karena mereka sering dimintai uang oleh almarhum. Kalau tidak diberi, maka orang Pakistan tersebut akan melaporkan status TKI ilegal mereka ke pemerintah Arab Saudi.
"Kelima TKI itu selalu dijadikan "ATM" oleh warga Pakistan itu. Kalau tidak memberi uang maka mereka akan dilaporkan. Karena merasa dizalimi, maka terjadilah pembunuhan itu. Intinya, lima TKI itu dipalak terus karena status mereka ilegal," ungkap Rudy Ariffin.
Setelah Pemprov Kalsel mengetahui duduk perkaranya, lanjut Rudy, Pemprov pro-aktif melakukan pendekatan antara lain dengan melibatkan Maftuh Basuni yang berangkat ke Saudi Arabia untuk bernegosiasi.
Perkembangan terkini sesuai dengan hukum yang berlaku di Arab Saudi, qisas ini hanya bisa dibatalkan apabila terjadi pemaafan oleh keluarga korban. "Dari hasil pendekatan terhadap keluarga korban ternyata baru orang tua laki-lakinya yang memaafkan, sementara ibunya tidak," ujar Rudy.
BANJARMASIN - Gubernur Kalimantan Selatan, Rudy Ariffin mengatakan, dua diantara tujuh Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Kalimantan Selatan yang
BERITA TERKAIT
- BNSP Akselerasi Tenaga Kerja Tersertifikasi Melalui PSKK
- Layani Korban Banjir Bandang Sumbar, BAZNAS Hadirkan 2 Mobil Khusus
- Eks Anak Buah Sebut Program SYL Bantu Melahirkan 60 Ribu Petani Milenial
- Karyawan Polo Ralph Lauren Indonesia Kembali Meminta Keadilan Kepada Ketua MA
- Jokowi Sampaikan Dukacita Atas Meninggalnya Presiden Iran Ebrahim Raisi
- Bawa Banyak Prestasi, Tyas Fatoni Apresiasi Prestasi PKK Sumsel