Jika Selingkuh, Pasti Kaki akan Terbakar dan Melepuh
Syarat lainnya, tidak boleh sombong, berbohong, dendam, atau iri hati. ”Kalau pantangan-pantangan itu kita langgar, pasti kaki akan terbakar dan melepuh,” sebut Korinus.
Bisa jadi, jumlah pemain Apen Bayeren kian susut karena sulitnya mencari sosok yang kuat untuk tidak melanggar pantangan-pantangan tersebut.
Apalagi, kemampuan berjalan di atas batu membara itu memang tidak bisa sembarangan diwariskan. Hanya boleh diwariskan kepada salah seorang anak laki-laki yang sudah menikah.
”Jadi, setiap keluarga hanya bisa mewariskan kepada satu anak laki-laki. Itu pun hanya kepada yang sudah berkeluarga,” jelas Frans.
Frans, Korinus, maupun Yowen pun melihat dan memilih langsung siapa anak keturunan mereka yang siap diwarisi berjalan di atas batu membara tersebut. Prosesnya butuh waktu.
Karena itulah, sampai kini mereka belum menentukan generasi pengganti. ”Kami melihat dari keberanian sang anak dalam menghadapi masalah,” tambahnya.
Selain berupaya keras agar tradisi tersebut bisa bertahan, Frans dan Korinus berharap bisa lebih banyak menggelar atraksi Apen Bayeren di kampung mereka sendiri.
Sebab, selama ini keduanya justru lebih sering tampil di luar Kampung Bosnabraidi. Korinus bahkan pernah beratraksi di Bali.
Tidak sembarang orang bisa menjadi pelaku tradisi berjalan di atas batu membara di Papua. Syaratnya cukup banyak.
- Satgas Damai Cartenz Tangkap Pimpinan KKB Paniai, DPO Polda Papua Sejak 2015
- Benyamin Arisoi Bakal Jadi Pasangan Cawagub, ini Kata Irjen Fakhiri
- CAT CPNS 2024 Mulai 16 Mei, Sebegini Jumlah Pesertanya
- Yorrys Anggap Sinergisitas Antarpejabat Bisa Menjawab Tantangan di Papua
- 5 Berita Terpopuler: Heboh Regulasi PPPK 2024, Ada Komitmen Honorer Tuntas Tahun Ini, tetapi SK Tak Kunjung Diberikan
- Seorang Pemuda Nekat Bawa Kabur Mobil Dinas Brimob Polda Papua, Begini Jadinya