Jika Selingkuh, Pasti Kaki akan Terbakar dan Melepuh

Jika Selingkuh, Pasti Kaki akan Terbakar dan Melepuh
Korinus Arwam saat berjalan di atas batu barapen yang panas di Hanggar Lanud Manuhua Biak pada pembukaan Festival Biak Munara Wampasi I tahun 2012. Foto: Dok. Dinas Pariwisata Kabupaten Biak Numfor

Syarat lainnya, tidak boleh sombong, berbohong, dendam, atau iri hati. ”Kalau pantangan-pantangan itu kita langgar, pasti kaki akan terbakar dan melepuh,” sebut Korinus.

Bisa jadi, jumlah pemain Apen Bayeren kian susut karena sulitnya mencari sosok yang kuat untuk tidak melanggar pantangan-pantangan tersebut.

Apalagi, kemampuan berjalan di atas batu membara itu memang tidak bisa sembarangan diwariskan. Hanya boleh diwariskan kepada salah seorang anak laki-laki yang sudah menikah.

”Jadi, setiap keluarga hanya bisa mewariskan kepada satu anak laki-laki. Itu pun hanya kepada yang sudah berkeluarga,” jelas Frans.

Frans, Korinus, maupun Yowen pun melihat dan memilih langsung siapa anak keturunan mereka yang siap diwarisi berjalan di atas batu membara tersebut. Prosesnya butuh waktu.

Karena itulah, sampai kini mereka belum menentukan generasi pengganti. ”Kami melihat dari keberanian sang anak dalam menghadapi masalah,” tambahnya.

Selain berupaya keras agar tradisi tersebut bisa bertahan, Frans dan Korinus berharap bisa lebih banyak menggelar atraksi Apen Bayeren di kampung mereka sendiri.

Sebab, selama ini keduanya justru lebih sering tampil di luar Kampung Bosnabraidi. Korinus bahkan pernah beratraksi di Bali.

Tidak sembarang orang bisa menjadi pelaku tradisi berjalan di atas batu membara di Papua. Syaratnya cukup banyak.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News