Jika Tak Dikontrol, Rokok Elektrik Ancam Petani Tembakau

Jika Tak Dikontrol, Rokok Elektrik Ancam Petani Tembakau
Petani tembakau. Ilustrasi Foto: Radar Solo/dok.JPNN.com

Ketua HIPMI NTB Sawaludin mengatakan, rokok elektrik hanya sebagian kecil dari masalah pertembakauan di NTB.

"Saya tidak memungkiri, rokok elektrik memang memengaruhi petani tembakau kita dalam jangka panjang. Namun, ini hanya bagian kecil dari masalah yang ada," kata Awenk.

Saat ini saja, kata dia, di saat petani tembakau di Lombok meraih produksi yang melimpah, ternyata serapan pasar sangat kurang. Hal ini diduga adanya praktik permainan oknum perusahaan gudang tembakau yang ada.

Menurut Awenk, untuk mengatasi masalah ini pemerintah daerah dalam hal ini Pemprov NTB harus berani menarik investor masuk untuk membangun pabrik rokok di Lombok ini.

Industrialisasi yang digaungkan dalam program Pemprov NTB tidak sekadar industri kecil berbasis UMKM, tetapi harus lebih besar.

"Untuk tembakau, kita jelas sudah ada potensi. Sekarang bagaimana pemprov bisa mengajak para investor untuk membangun pabrik rokok di Lombok. Supaya mata rantai pemasaran dan distribusi ini tidak terlalu panjang," katanya. (jos/jpnn)


Ketua Serikat Tani Nasional (STN) Nusa Tenggara Barat Irfan mengatakan, pertumbuhan rokok elektrik di tengah situasi yang liberal tidak hanya menguntungkan negara dan pemerintah daerah, tetapi juga memangkas kebutuhan pasar tembakau.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News