Jilbab yang Kian Eksis

Jilbab yang Kian Eksis
Jilbab yang Kian Eksis

jpnn.com - SURABAYA – Jilbab memang makin menjadi tren. Hampir tiap minggu, berbagai hijab class diadakan berbagai komunitas hijabers. Pesertanya pun beragam usia. Mulai remaja hingga ibu rumah tangga.

Hijabee Festival yang diadakan komunitas Hijabee Surabaya akhir pekan lalu misalnya. Bertempat di The Square Ballroom ICBC Surabaya, event hijab class diikuti dengan antusias oleh 40 peserta anggota komunitas beserta para pengunjung. Bertindak sebagai tutor, ada Zahratul Jannah, selegram –selebriti Instagram– hijab asal Bandung, dan Putri Ken asal Surabaya.

’’Kami melihat animo masyarakat sangat tinggi untuk acara-acara seperti ini. Ini kali kedua kami mengadakan Hijabee Festival,’’ ujar Tika Ramadhani, koordinator Hijabee Festival 2014.

Bintang tamu yang dihadirkan pun, tutur Tika, adalah orang-orang yang memang piawai di bidangnya. Zahra, misalnya. Selegram itu sudah dikenal luas di kalangan hijabers lewat berbagai media sosial. ’’Kami minta Zahra mengajarkan jilbab syari tapi modis. Yang menutup dada,’’ kata Tika.

Zahra sendiri terlihat luwes mencontohkan berbagai trik jilbab di atas panggung. Mulai jilbab kasual untuk sehari-hari hingga yang agak resmi. Ibu dua anak itu dengan runtut menerangkan step-by-step cara mengenakan jilbab. ’’Model jilbab cukup simpel saja. Tapi, nanti pilih aksesori dan bajunya yang bercorak,’’ ujar Zahra.

Perempuan 30 tahun itu juga menuturkan, sebenarnya banyak kreasi yang bisa dibuat dari jilbab. Baik berupa pashmina maupun jilbab paris. Setiap lilitan dan peniti yang diberikan akan memberikan model yang berbeda. ’’Ada banyak sekali model jilbab yang bisa ditemukan. Tapi, setiap model, kalau bisa, disesuaikan dengan jenis bahan kainnya,’’ ujarnya.

Dengan jilbab model menjuntai di depan dada, misalnya. Zahra mencontohkan, menggunakan jilbab bahan kaus akan memberikan efek jatuh dan bergelombang yang cantik di depan dada. Sementara itu, jika kain berjenis halus seperti sifon, jilbab akan terkesan kaku.

Untuk ’’ninja’’ atau dalaman, jilbab tidak perlu punya semua warna. Zahra menyarankan, cukup memiliki warna-warna dasar seperti khaki, abu-abu, atau hitam. Ninja bisa diperlihatkan atau juga tidak. Jika ingin memberikan kesan resmi, bisa diselipkan liontin atau bando pada jilbab. Sedikit hiasan di dahi akan membuat penampilan menjadi elegan. ’’Memakai jilbab bergantung selera. Punya pipi tembem,pede aja lagi,’’ canda Zahra.

SURABAYA – Jilbab memang makin menjadi tren. Hampir tiap minggu, berbagai hijab class diadakan berbagai komunitas hijabers.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News