Jilmy Sarankan Anas Nonaktif
Selasa, 26 Juli 2011 – 09:05 WIB
Nazaruddin, lanjut Jimly, harus menuntaskan masalah ini, karena sudah terlanjur berkoar-koar di media. Salah satu nama yang secara opini kini relatif ?terpenjara? oleh pengakuan Nazaruddin melalui media adalah Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum. Nazaruddin menyebut Anas melakukan money politics saat Kongres dengan menggunakan dana dari proyek wisma atlet SEA Games dan proyek Hambalang.
"Karena Nazaruddin sudah keburu ngomong, berapa persen benarnya harus dibuktikan. Kalau nol persen benernya, Partai Demokrat akan semakin besar. Karena terbukti difitnah. Kalau 90 persen benarnya, ini bahaya. Partai Demokrat bisa tenggelam. Mudah-mudahan banyak bohongnya. Kalau tidak kasihan juga partainya dan ini akan menggangu kinerja (pemerintahan) keseluruhan," tuturnya.
Nazaruddin beralasan tidak mau pulang, karena tidak percaya proses penegakan hukum, terutama KPK. "Namanya bandit ya begitu, orang lain saja yang dituduh," kata Jimly. Dia menegaskan, semua pihak yang disebut Nazaruddin pada waktunya harus diperiksa. Tapi, prosesnya harus dimulai dari Nazaruddin yang telah berstatus tersangka.
"Tidak bisa memeriksa orang lain, sebelum memeriksa Nazaruddin terlebih dulu. Demi keadilan, itu tidak boleh," terangnya. Jimly menambahkan bila tidak pulang, Nazaruddin sendiri yang rugi. "Sama artinya Nazaruddin memenjarakan dirinya sendiri, seperti dikucilkan," kata Jimly.
JAKARTA -- Gonjang ganjing di internal Partai Demokrat menarik perhatian berbagai kalangan. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) yang juga mantan
BERITA TERKAIT
- Politikus PDIP Ini Sebut Anies dan Ahok Cocoknya Berduel Bukan Berduet
- Irwan Demokrat Minta Kemenhub Awasi Kelaikan Bus Pariwisata
- Jelang Pilkada 2024, Ketua DPW PPP Banten Rapatkan Barisan
- Haidar Alwi: Sebaiknya Program Makan Siang Gratis tidak Sepenuhnya Dibiayai APBN
- Alasan Gerindra Usung Rahmat Mirzani Djausal di Pilgub Lampung
- Prabowo Sudah Berkesimpulan, Sosok Ini Dianggap Cocok Jadi Gubernur Lampung