Jilmy Sarankan Anas Nonaktif

Jilmy Sarankan Anas Nonaktif
Anas Urbaningrum. Foto: Kelik/Radar Bogor/JPNN
JAKARTA -- Gonjang ganjing di internal Partai Demokrat menarik perhatian berbagai kalangan. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) yang juga mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Jimly Asshiddiqie menyarankan agar sejumlah nama, baik kader maupun non kader Partai Demokrat yang dituding M.Nazaruddin ikut menerima aliran "dana haram" dari proyek APBN untuk bersikap ksatria.

"Orang-orang yang disebut (Nazaruddin), kalau merasa menyebabkan beban psikologis bagi institusi tempatnya mengabdi, sebaiknya orang itu mengundurkan diri atau nonaktif dulu. Tapi, kultur kita nggak ada yang seperti itu," kata Jimly usai menghadiri Kongres Kemandirian Indonesia di Hotel Sahid Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, kemarin (25/7).

Menurut dia, persoalan Nazaruddin merupakan pertaruhan bagi Partai Demokrat. "Kalau bisa menghadapi badai, partai ini akan menjadi partai yang boleh dibilang dewasa," tegasnya.

Jimly menyebut, proses penyelesaian masalah di internal Partai Demokrat tergantung dari Nazaruddin. Bila Nazaruddin yang kini diduga berada di Amerika Latin pulang ke Indonesia atau ditangkap pihak berwenang, maka proses hukum bisa berjalan. "Nazaruddin dapat menggunakan haknya menyampaikan informasi yang diketahui. Mungkin ada keterlibatan orang -orang tertentu," katanya.

JAKARTA -- Gonjang ganjing di internal Partai Demokrat menarik perhatian berbagai kalangan. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) yang juga mantan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News