Jiwa Terbelah

Oleh Dahlan Iskan

Jiwa Terbelah
Dahlan Iskan.

Pak Westover selalu menceritakan contoh nyata. Kejadian di kampung itu. Seorang anak ketahuan tidak sekolah. Ketika didatangi anak itu lari. Lalu ditembak.

Kakaknya, yang ingin menolong, juga ditembak. Mati. Ibunya lari ke arah anaknya yang berlumur darah. Juga ditembak.

Semua mati. Anak-anak Pak Westover sangat ngeri mendengar semua itu: dosa, neraka, ditembak.

Tugas anak-anak perempuan adalah di dapur. Membantu pekerjaan ibu. Kalau sudah umur 15 atau 16 atau 17 dikawinkan. Menjadi ibu. Yang sudah tahu tugas seorang ibu.

Tiap hari ayahnya selalu marah. Selalu ada yang salah. Selalu ada pekerjaan yang tidak cepat selesai. Malas sedikit pasti dimarahi. Tidak rajin kerja dimarahi.

Mereka harus bisa menabung bahan makanan yang cukup. Juga bahan bakar. Bukan saja untuk menghadapi musim salju yang panjang. Juga untuk menghadapi hari yang sangat dahsyat: hari kiamat.

Hari kiamat itu sudah dekat. Yakni tanggal 1 Januari tahun 2000. Yang saat itu populer dengan sebutan Y2K.

Kian dekat dengan Y2K sang ayah kian menggencarkan ancamannya. Tidak hanya kepada anak-anaknya. Namun juga kepada tetangganya. Kepada siapa saja yang ia temui. Kiamat sudah dekat.

Tara tidak boleh sekolah. Sekolah itu hanya alat cuci otak pemerintah. Kalau Tara sakit tidak boleh ke dokter. Dokter itu setan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News