Jiwa Terbelah

Oleh Dahlan Iskan

Jiwa Terbelah
Dahlan Iskan.

Sang ibu tidak sekeras sang ayah. Tara melihat celah-celah kosong. Yakni di pagi hari sampai siang. Saat ayah dan saudara laki-lakinya bekerja di ladang. Di gunung.

Saat umur 11 tahun Tara memberanikan diri naik sepeda. Sejauh 1 mil. Dia ingin mendapat uang sendiri. Seperti kakak-kakak lakinya. Dengan bekerja di toko grosir kota itu.

Suatu saat pemilik toko akan pergi jauh. Dilihatnya Tara bisa dipercaya. Dan akan mampu menjaga toko itu.

Tara pun diajari cara mengadministrasikan penjualan. Diajari pula membuka komputer. Mengirim email. Dan browsing.

Tara juga dipinjami HP. Agar pemilik toko bisa mengontrol Tara setiap saat.

Umurnya menjadi 12 tahun. Mulai mengenal komputer. Juga mulai punya tabungan.

Saat Tara berumur 15 tahun kakak sulungnya sudah berumah tangga. Tinggal di kota lain. Hidupnya sudah bercampur dengan masyarakat modern.

Sang kakak menyarankan Tara untuk sekolah. Keluar dari tradisi keluarga.

Tara tidak boleh sekolah. Sekolah itu hanya alat cuci otak pemerintah. Kalau Tara sakit tidak boleh ke dokter. Dokter itu setan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News