JK Bisa Jadi Penyejuk di Partai Golkar

JK Bisa Jadi Penyejuk di Partai Golkar
JK Bisa Jadi Penyejuk di Partai Golkar

Apa upaya yang sudah dilakukan EO-TKG  supaya Munas sesuai AD/ART, Oktober kan sebentar lagi?

EO-TKG telah melayangkan surat Senin kemarin, (25/8) kepada Mahkamah Partai Golkar yang diketuai Muladi. Surat yang kedua kepada DPP Partai Golkar yang meminta DPP Partai Golkar segera membentuk Panitia Munas IX Golkar, juga sudah dikirim, bersamaan.

Apa saja poin dari surat itu?

Surat ke Mahkamah Partai (MP) meminta "pendapat hukum" dari MP mengenai kesahihan jadwal Munas. Mana yang sahih sebagai pegangan partai untuk melaksanakan Munas IX Golkar. Apakah berpegang kepada isi AD (konstitusi) atau cukup hanya dengan isi sebuah Rekomendasi.

Prof Natabaya, (salah seorang pimpinan Mahkamah Partai Golkar) pernah mengatakan, bahwa AD/ART merupakan Konstitusi dari partai yang tertinggi. Dan tidak ada yang lebih tinggi lagi dari konstitusi.

Sejauh ini apa ada tanda-tanda Ical akan berubah pikiran dengan menyetujui Munas sesuai AD/ART. Apalagi ada dukungan dari Pak JK?

Sebenarnya, kalau mau jujur, saya yakin jauh dibawah lubuk hatinya yang dalam, Ical mau Munas Golkar itu berjalan sesuai AD. Tapi, memang EO-TKG ada pemikiran untuk mendorong  JK mau bicara dengan Ical dari hati ke hati. Topiknya, mencari solusi "soft landing" supaya Munas bisa terlaksana sesuai AD. Artinya peran JK adalah sebagai "juru damai" atas konflik internal elite Golkar. Dasarnya, JK kan kader Golkar dan pernah Ketua Umum. Jadi dia pantas turun tangan mendamaikan kader Golkar  yang sedang bertikai.

Tapi pernyataan Pak JK yang menegaskan Munas Golkar harus sesuai AD/ART, ternyata dihadang Ical dengan mengumpulkan 30 DPD I. Ical tetap berkeras Munas Golkar harus 2015. Dengan langkah pamer kekuasaan seperti itu, saya menilai tindakan (Ical) itu akan semakin memanaskan suhu perbedaan pendapat dalam tubuh Partai Golkar

GONJANG-ganjing kepemimpinan Aburizal Bakrie alias Ical di Partai Golkar semakin ramai diperbincangkan. Apalagi, partai berlambang beringin itu kembali

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News