JK Minta KPU dan Aparat Keamanan Netral
Rabu, 10 Juni 2009 – 21:29 WIB
![JK Minta KPU dan Aparat Keamanan Netral](https://cloud.jpnn.com/photo/image_not_found.jpg)
JK Minta KPU dan Aparat Keamanan Netral
JAKARTA - Calon presiden (capres) yang diusung Partai Golkar dan Partai Hanura,M Jusuf Kalla (JK), meminta kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan aparat keamanan bersikap netral dalam penyelenggaraan pilpres 8 Juli 2009. Dia yakin pasangan JK-Wiranto merupakan yang terbaik, meski dia menerima bila tak terpilih. “Pilpres ini adalah dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Kami merasa kami adalah yang terbaik, tapi kalau bukan kami yang menang berarti ada yang lebih baik. Kami akan menghormati keputusan itu,” papar JK dalam acara Deklarasi Kampanye Damai di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (10/6) malam.
Baca Juga:
Pria asal Sulawesi Selatan itu mengatakan, tujuan menentukan pemimpin bangsa adalah untuk keadilan. “Kita berharap kepada penyelenggara pemilu dan aparat keamanan betul-betul netral, begitu juga pers agar independen. Kalau berjalan adil, saya yakin demokrasi akan berjalan dengan baik. Itu akan mencapai tujuan suatu masyarakat yang adil.”
Sementara, Wiranto dalam pidatonya mengatakan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar. Oleh karena itu harus menghormati para pendahulu bangsa. Mengakhiri sambutannya, JK menyampaikan pantun. Dibandingkan dengan dua capres lainnya, penampilan JK terlihat lebih rileks.(gus/JPNN)
JAKARTA - Calon presiden (capres) yang diusung Partai Golkar dan Partai Hanura,M Jusuf Kalla (JK), meminta kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- PKB Beri Rekomendasi Syamsul Effendi untuk Kembali Bertarung di Pilkada Rejang Lebong
- Eman Suherman Putra Daerah Terbaik untuk Masa Depan Majalengka
- Nalim Unggul di Survei NasDem & Makin Optimistis Maju pada Pilkada Merangin
- Elektabilitas Faida Makin Tinggi Jelang Pilkada Jember
- Prof Zainuddin Maliki: Rakyat Mendambakan Sentuhan Muhammadiyah terhadap Sektor Tambang
- Mujiyono & Heru Figur Jawa yang Berpotensi Jadi Penentu di Pilkada Jakarta