JK Pantangkan Dewan Masjid Indonesia Berpolitik

jpnn.com - JAKARTA - Calon wakil presiden (cawapres) Jusuf Kalla mengaku tidak pernah memanfaatkan posisinya sebagai Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) untuk kepentingan politik. Pasalnya, ia beranggapan bahwa masjid bukanlah tempat untuk politik.
"Dewan masjid sama sekali tidak akan dan tidak boleh melaksanakan kegiatan politik apalagi pernyataan. Walaupun saya ketuanya, saya tidak akan membuat pernyataan politik di sini," kata JK di acara Rakernas Muslimat Nahdatul Ulama (NU) di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur, Jumat (30/5).
Meski begitu, JK juga beranggapan bahwa mesjid bukan sekedar tempat untuk beribadah saja. Menurutnya, masjid dapat menjadi alat untuk memajukan dan mencerdaskan masyarakat.
Dijelaskannya, ada 800 ribu masjid dan musholla tersebar di seluruh Indonesia. Dengan jumlah yang sangat banyak ini, masjid dapat dimanfaatkan sebagai sarana pendidikan yang efektif bagi masyarakat.
Lebih lanjut JK mengaku sangat bangga dengan mesjid-mesjid yang ada di Indonesia. Pasalnya, sebagian besar dibangun menggunakan dana hasil gotong royong masyarakat.
"Di dunia ini hanya ada dua, Indonesia dan Pakistan. Malaysia, Brunei itu bangun masjid dibiayai negara," tandasnya. (dil/jpnn)
JAKARTA - Calon wakil presiden (cawapres) Jusuf Kalla mengaku tidak pernah memanfaatkan posisinya sebagai Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) untuk
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gubernur Rudy Mas’ud Mengunjungi Kediaman Dedi Mulyadi, Ini yang Bahas
- Kepala BNN: 10 Wilayah Ini Rawan Terjadi Penyelundupan Narkoba
- Malik Nuh Jaidi: Harmoni Keluarga yang Menguatkan Langkah Bisnis
- Tuntaskan Kemiskinan, Khofifah Bersama Muslimat NU Terbukti Mampu Mengatasi Persoalan Rakyat
- Tingkat Kepuasan terhadap Pemerintah Capai 80 Persen, Peran TNI-Polri Dinilai Signifikan
- Chaidir Minta Peserta Seleksi PPPK tak Tergoda Rayuan Oknum yang Menjanjikan Kelulusan