JK Sebut UU ASN Terlalu Ribet, Sulit Diimplementasikan
jpnn.com - JAKARTA--Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai, ketentuan di Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) dinilai terlalu ribet. Implementasinya pun sulit dilaksanakan karena dalam UU tersebut mengharuskan PNS menjadi manusia super.
"Saya sudah baca UU ASN ini, sangat bertele-tele. Jangankan dilaksanakan, istilahnya pun susah dihafal dan dimengerti," kata JK dalam sambutannya di acara rakornas kepegawaian, di sebuah hotel di Jakarta, Rabu (10/6).
Dia mencontohkan pengubahan eselonisasi. Jika dalam UU Kepegawaian hanya mengenal eselon I, II, III, IV, dan V, di UU ASN penyebutannya berubah menjadi jabatan pimpinan tinggi.
"Saya bingung ini untuk membedakan jabatan pimpinan tinggi utama, madya, pratama. Sudah pimpinan tinggi, utama lagi. Berarti untuk jabatan menteri harus pimpinan super tinggi," kata JK yang disambut tawa peserta rakornas.
Menurut JK, penyebutan jabatan pimpinan tinggi lebih sulit dihafalkan ketimbang sebutan eselon satu dan seterusnya. Meski begitu dari sisi positifnya, UU ASN menginginkan aparatur negara mempunyai kemampuan super. Ini sejalan dengan peningkatan kesejahteraan yang diterima ASN. (esy/jpnn)
JAKARTA--Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai, ketentuan di Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) dinilai terlalu ribet.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Masjid JIEP Jayakarta Bakal Jadi yang Terbesar di Jakarta Timur
- Sampah Jakarta 8.200 Ton, DPRD Usulkan Tiru Singapura
- Kabar Terbaru dari Kapolres Metro Jakarta Utara Soal Kasus Kematian Taruna STIP Marunda
- Ketum MUI dan LDII Yakini Kebebasan Beragama Adalah Identitas Bangsa
- Pupuk Kaltim Mulai Proses Revamping Pabrik Tertua
- Jepang Sedang Siapkan Aturan Baru Bagi Pekerja Asing, Begini Harapan Menteri Ida Fauziyah