Joe Biden Presiden, Amerika Bakal Bagi-Bagi Vaksin COVID-19 kepada Negara Miskin
Pada Desember, Kongres AS mengalokasikan USD 4 miliar atau sekitar Rp 56 triliun bagi tanggapan global terhadap pandemi, termasuk pengadaan dan pengiriman vaksin. Tapi, calon Biden untuk menteri luar negeri, Antony Blinken, memperingatkan bahwa sumber daya tambahan mungkin dibutuhkan.
Sejauh ini ACT-Accelerator telah menerima USD 6 miliar atau Rp 84 triliun. Pemerintah AS juga telah berjanji akan menambah pendanaan sebesar USD 4 miliar dolar. Meski semua itu, mereka masih membutuhkan sekitar USD 23 miliar atau Rp 322 triliun lagi.
Blinken mengatakan AS memiliki kepentingan nasional untuk memastikan bahwa vaksin didistribusikan secara efektif dan cepat secara global.
"Kami melihat potensi krisis utang di antara negara-negara berkembang. Kami melihat krisis kesehatan masyarakat di beberapa negara karena COVID telah mempersulit penyediaan layanan kesehatan lainnya," kata Blinken.
"Kami melihat kerapuhan negara meningkat, bukan menurun, jadi kami memiliki minat nyata untuk membantu," katanya, Selasa (19/1).
Blinken juga menggambarkan WHO sebagai organisasi tidak sempurna yang membutuhkan reformasi.
Trump telah memotong dana ke WHO tahun lalu dan mengumumkan mundur dari badan tersebut karena menuduh WHO sebagai boneka China. WHO membantah tuduhan Trump itu. (ant/dil/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Dilantiknya Joe Biden sebagai presiden Amerika Serikat membawa angin segar bagi upaya global melawan COVID-19
Redaktur & Reporter : Adil
- Menteri Kesehatan Pastikan Vaksin Covid-19 Buatan Indonesia Lebih Aman
- Setelah TikTok, Amerika Serikat Bersiap Cekal DJI
- Xi Jinping Ingin China Jadi Mitra Amerika, Bukan Pesaing
- Resmi! Tetangga Amerika Serikat Ini Akui Kedaulatan Negara Palestina
- Sebut BI Fast Punya Kelemahan, Deni Daruri Sarankan Belajar dari AS
- China Menilai Amerika Serikat Munafik, Sorot Bantuan untuk Ukraina