Jogja Itu Ubud-nya Pulau Jawa

Jogja Itu Ubud-nya Pulau Jawa
Mark Zuckerberg saat mengabadikan sunrise di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah beberapa waktu lalu. Foto: Dokumen JPNN

Dia bisa membatik, mengenal wayang suket, jelajah alam pedesaan dengan gerobak sapi, yang sudah jarang –bahkan hampir tidak ditemukan lagi di daerah lain--, yang menunjukkan kekuatan local wisdom. 

Dia ingat, bagaimana Bali dikenal wisatawan mancanegara. Karena upacara adat, ngaben, pengairan subak, kesenian, patung, dan tradisi dalam memperingati hari-hari penting buat masyarakat Bali.

Penggagas Omah Kecebong, Hasan Setyo Prayogo menyebut, suasana pedesaan, tanaman padi, kebun klengkeng, pohon jambu, dan banyak pepohonan langka itu menjadi kekuatan Jogja. Termasuk rumah dengan desain kuno, ala Jawa, rumah kayu yang dijadikan resort, lengkap dengan asesorinya yang serba Jawa. 

“Kalau di Bali ada Ubud, kalau di Jawa ada di Jogja, suasana yang alami dan bisa merasakan sensasi kembali ke zaman silam,” ujar Hasan.  

Selain Jogja, Solo, Semarang juga Bandung yang sudah mulai banyak inbound yang menjual paket-paket alam. “Sudah banyak group pelajar-pelajar Singapore yang memilih paket ke Jogja, Solo, Semarang, back to nature. Ada kegiatan menanam padi, main lumpur, membatik, dan lainnya. Dan itu akan semakin banyak jumlahnya, karena di Singapura, tidak ada tempat bermain seperti itu,” kata Sulaiman, Staf VITO di Singapore.(ray/jpnn)



Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News