Jogoboyo: Hati Arek-arek Suroboyo Menangis Melihat Aksi Bu Risma

Jogoboyo: Hati Arek-arek Suroboyo Menangis Melihat Aksi Bu Risma
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memarahi demonstran tolak UU Cipta Kerja di kawasan Jalan Gubernur Suryo, Kota Surabaya, Jawa Timur, Kamis (8/10/2020) malam. Foto: ANTARA/HO-Humas Pemkot Surabaya

"Siapapun itu, silakan aksi di Surabaya. Tapi kalau sampai merusak kota ini, maka harus berhadapan dengan kami. Jadi, titik tekannya jangan sampai merusak kota yang sudah bagus ini, karena nanti kalau mereka merusak kota ini, maka nanti perbaikannya akan menggunakan APBD lagi yang dibayarkan oleh warga Surabaya, dan kami tidak mau itu," katanya.

Kusnan juga memastikan bahwa komunitasnya itu sudah ada perwakilannya di 31 kecamatan se-Kota Surabaya.

Bahkan, ia memastikan sudah membuat posko-posko di 31 kecamatan itu, sekaligus di beberapa tempat yang biasanya dijadikan tempat untuk demonstrasi.

"Kami juga on call 24 jam untuk membantu Bu Risma, kami siap gerak untuk mengadang aksi anarkisme itu," ujarnya.

Sementara itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta kepada mereka untuk tidak gegabah dan jangan sampai berurusan dengan pihak kepolisian dengan menghadapi demonstran yang anarkis itu.

Ia mengaku tidak rela jika arek-arek Surabaya harus berurusan dengan hukum.

Sebab, ia mengaku membangun Surabaya ini dengan warga dan demi arek-arek Surabaya supaya berkehidupan yang aman dan nyaman.

"Pasti ada cara lain untuk menghadapi mereka. Ayo kita pikirkan bersama-sama. Saya mengerti dan paham tujuan kalian, tapi jangan sampai bermasalah dengan hukum, saya tidak rela," katanya.

Komunitas Jogoboyo mengatakan, hati arek-arek Suroboyo menangis melihat aksi Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini malam itu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News