Johana Jembise, Guru Besar Pertama Dari Papua
Jumat, 23 November 2012 – 03:58 WIB
Baca Juga:
Johana mengaku, setelah berjuang delapan bulan, baru empat jurnal yang dihasilkannya bisa diterima publik internasional. Beruntung, empat jurnal itu masing-masing akhirnya mempunyai nilai 40. Hal ini yang membuat dia dengan mudah mengumpulkan nilai 850 sebagai syarat memperoleh gelar guru besar.
Setelah nilai 850 diraih, bukan berarti langkah menggapai gelar profesor berjalan mulus. Saat pertama mengajukan ke Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud, permohonannya tak langsung ditanggapi. Dia membutuhkan waktu 1,5 tahun untuk menunggu lampu hijau dari Ditjen Dikti. "Permohonan tidak serta merta langsung dijawab. Kami butuh waktu lama. Ini bukan hal yang gampang," kata Johana.
Bagi Johana, gelar guru besar merupakan cita-cita terakahirnya di dunia akademik. Setelah itu, dia tidak punya keinginan lain selain memajukan Uncen, almamater yang telah membesarkannya.
JOHANA Jambise membuktikan bahwa perempuan Papua bisa berprestasi di bidang akademik. Sepuluh hari lalu dia dinobatkan sebagai guru besar Universitas
BERITA TERKAIT
- Rahmad Tewas Diterkam Harimau saat Bekerja di Pelangiran, Tangannya Putus
- Longsor di Tapanuli Utara, Seorang Balita Tewas Tertimbun Tanah
- Kebakaran Melanda Pabrik Limbah Plastik di Bandung
- Seorang Wanita Dihantam dengan Batu di Bekasi, Begini Kronologinya
- Polres Karimun Menggagalkan Peredaran Narkoba Asal Malaysia, Sebegini Barang Buktinya
- Polda Sumsel Tangkap Pasutri Pelaku Penipuan terhadap Perajin Emas