Jokowi Baru Tahu Kalau OSO Seperti Itu, Semua pun Tertawa

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengaku baru tahu alasan Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) tidak mau duduk sebagai Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).
Hal itu diungkap Jokowi saat pidato dalam pengukuhan kepengurusan DPP Partai Hanura masa bakti 2019-2024 di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Jumat (24/1) malam.
Pengukuhan itu dihadiri Wapres Ma'ruf Amin, Wapres ke-9 Hamzah Haz, Ketua MPR Bambang Soesatyo, Ketua DPD La Nyalla Mattalitti, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, Ahmad Basarah, Zulkifli Hasan, Ahmad Muzani, Menko Polhukam Mahfud MD, Mendagri Tito Karnavian, Menkumham Yasonna, Kepala Staf Presiden Moeldoko, dan lainnya.
"Saya juga jadi tahu, tadi sudah disampaikan dalam layar kenapa Pak OSO tidak bersedia menjadi wantimpres," kata Jokowi disambut tawa kader Partai Hanura dan tamu undangan lainnya.
OSO yang duduk di antara Ma'ruf Amin dan Mahfud MD juga ikut tertawa lepas.
"Saya baru tahu. Alasan yang pertama. Ini undang-undang, kalau jadi Wantimpres itu tidak boleh merangkap jadi pimpinan parpol. Tidak boleh, pertama," sambung Jokowi disambut tepuk tangan.
Orang nomor satu di Indonesia itu lantas mengungkap alasan kedua OSO menolak sebagai Wantimpres. "Karena Pak Oso lebih mencintai Hanura dibanding duduk menjadi wantimpres. Baru tahu saya juga," kata Jokowi disambut tawa dan tepuk tangan dari sejumlah kader di ruangan.
Karena itu, Jokowi yakin kalau dikelola secara profesional dan penuh dengan kecintaan seperti yang ditunjukkan OSO, maka Hanura akan menjadi partai besar.
Jokowi membuat OSO dan semua yang hadir di pengukuhan pengurus DPP Hanura 2019-2024 tertawa.
- Eks KSAL Ini Anggap Gibran bin Jokowi Tak Memenuhi Kriteria Jadi Wapres RI
- Roy Suryo Ungkap Ironi Laporan Jokowi, Dilayangkan Saat Hari Keterbukaan Informasi
- Gus Din Apresiasi Jokowi Membuat Laporan ke Polisi Soal Ijazah Palsu
- 5 Berita Terpopuler: Ada Uang Setoran Masuk, Banyak NIP CPNS & PPPK Terbit, Memalukan dan Tidak Elegan
- Polisi Didesak Proses Laporan Jokowi soal Kasus Ijazah Palsu
- Jokowi Lapor Polisi, Roy Suryo: Peneliti Seharusnya Diapresiasi, Bukan Dikriminalisasi