Jokowi dan Sandi Jadikan Pasar Arena Perang Gimik

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago menilai calon presiden Joko Widodo dan calon wakil presiden Sandiaga Salahuddin Uno sedang perang gimik politik.
"Tempe setipis kartu ATM itu kan gimik politik. Nah, itu dibalas lagi dengan gimik politik oleh Jokowi dengan mendatangi tukang tempe," ujar Pangi kepada JPNN, Senin (12/11).
Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting ini menilai, calon presiden nomor urut 01 sepertinya tak ingin gimik yang dimainkan Sandi menguasai opini masyarakat.
Karena itu, Jokowi kembali melakukan hal yang sama dengan mendatangi pedagang tempe di sejumlah pasar. Tujuannya, menunjukkan bahwa tempe yang dijual di pasar-pasar harganya masih normal. Selain itu, ukurannya juga masih tebal dan tak setipis kartu ATM.
"Saya kira dalam politik, menjawab gimik dengan gimik itu hal yang lumrah dan biasa. Apalagi keduanya terkesan sedang berusaha merebut simpati di pasar," ucapnya.
Pangi mengaku tidak heran melihat keduanya terkesan menjadikan pasar sebagai arena 'pertarungan opini'. Karena pasar bukan sekadar tempat jual beli. Pasar kata Pangi, tempat dimana bisa melihat dan merasakan realita yang terjadi di tengah masyarakat belakangan ini.
Itulah sebabnya saat masih menjabat Wali Kota Surakarta dan Gubernur DKI Jakarta, Jokowi mampu merebut simpati masyarakat. Antara lain, karena rajin blusukan ke pasar-pasar.
"Jokowi terkenal karena blusukannya, namun sejak menjadi presiden sudah relatif sedikit melakukan blusukan. Wajar publik melihat Jokowi tak konsisten," ucapnya.
Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago menilai calon presiden Joko Widodo dan calon wakil presiden Sandiaga Salahuddin Uno sedang perang gimik politik
- Eks KSAL Ini Anggap Gibran bin Jokowi Tak Memenuhi Kriteria Jadi Wapres RI
- Roy Suryo Ungkap Ironi Laporan Jokowi, Dilayangkan Saat Hari Keterbukaan Informasi
- Gus Din Apresiasi Jokowi Membuat Laporan ke Polisi Soal Ijazah Palsu
- 5 Berita Terpopuler: Ada Uang Setoran Masuk, Banyak NIP CPNS & PPPK Terbit, Memalukan dan Tidak Elegan
- Polisi Didesak Proses Laporan Jokowi soal Kasus Ijazah Palsu
- Jokowi Lapor Polisi, Roy Suryo: Peneliti Seharusnya Diapresiasi, Bukan Dikriminalisasi