Jokowi Dikritik Anggota Komite HAM PBB, Timnas AMIN: Tamparan Keras

Jokowi Dikritik Anggota Komite HAM PBB, Timnas AMIN: Tamparan Keras
Juru bicara tim nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) Billy David Nerotumilena di Jalan Diponegoro 10, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (3/1). Foto: Ryana Aryadita/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komite Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Bacre Waly Ndiaye mempertanyakan netralitas Presiden RI Joko Widodo dalam Pilpres 2024.

Menanggapi hal itu, Juru bicara tim nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) Billy David Nerotumilena menyebutkan bahwa kritikan tersebut adalah tamparan keras.

“Tentu kita perlu melihat ini sebagai tamparan keras bagi pemerintah, di mana isu yang harusnya menjadi isu domestik menjadi perhatian internasional,” ucap Billy, Minggu (18/3).

Menurut dia, orang yang menyampaikan isu di forum PBB tersebut pastinya yang memiliki kredibilitas tinggi sehingga tak sembarang mengkritik.

“Kita juga perlu lihat dalam kacamata internasional bagaimana Indonesia harus berperan lebih aktif untuk menjelaskan situasi apa yang terjadi di negerinya ke kancah internasional,” kata dia.

Billy menuturkan, hal lain yang patut dipertanyakan adalah bagaimana komitmen Indonesia terutama presiden untuk hadir di forum-forum internasional.

“Dengan teguran semacam ini saya rasa selesai tanggal 14 Februari pun perhatian publik bukan hanya di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri terus meningkat,” tuturnya.

Sebelumnya, kritikan Ndiaye itu dikatakan dalam Sidang Komite HAM PBB di Jenewa, Swiss, pada Selasa (12/3) lalu.

Anggota Komite Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Bacre Waly Ndiaye mempertanyakan netralitas Presiden RI Joko Widodo dalam Pilpres 2024.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News