Jokowi Dikritik Pengusaha Soal Kantong Daur Ulang

Jokowi Dikritik Pengusaha Soal Kantong Daur Ulang
Jokowi Dikritik Pengusaha Soal Kantong Daur Ulang
Menurutnya, penggunaan kantong plastik terbesar justru ada di pasar-pasar tradisional. Sementara kebanyakan toko-toko di mal sejak lama telah menggunakan kantong dari bahan daur ulang.

"Yang perlu dididik itu sebenarnya pasar-pasar tradisional. Kalau kita lihat, orang beli bawang di pasar kan plastiknya langsung dibuang. Beda sama orang belanja di mal, misalnya Metro, itu kan kantongnya bagus, bisa dipakai lagi," papar Handaka.

Seharusnya, lanjut Handaka, pihak pemprov DKI berkonsultasi dahulu dengan para pengelola mal sebelum membuat kebijakan. Apalagi, pengelola mal sangat mengapresiasi kebijakan ramah lingkungan tersebut.

"Padahal ini bisa menjadi pendidikan yang baik. Kalau kita memang mau benar-benar memperhatikan lingkunan harus menyeluruh, ini perlu kampanye yang harus melibatkan seluruh pasar," tandasnya. (dil/jpnn)
Berita Selanjutnya:
Jakarta Kritis Lahan Makam

JAKARTA - Pemerintah provinsi DKI Jakarta mengeluarkan Surat Edaran Nomor 6 Tahun 2013 tentang Penggunaan Kantong Daur Ulang di Pusat Perbelanjaan.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News