Jokowi: Indonesia Perlu Konglomerat-Konglomerat Baru

Jokowi: Indonesia Perlu Konglomerat-Konglomerat Baru
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Bambang Soesatyo (Bamsoet) saat pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) HIPMI di Tangerang, Banten, Rabu (7/2). Foto: Humas DPR RI

jpnn.com, TANGERANG - Presiden Joko Widodo mendukung munculnya konglomerat-konglomerat baru di Tanah Air.

Dukungan tersebut merespons usulan pengusaha yang berkembang dalam Rapat Pimpinan Nasional Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) 2018, di Hotel Novotel Tengerang, Banten, Rabu (7/3).

Jokowi menilai perlu ada upaya menaikkan kelas pengusaha di Indonesia, dari kelas usaha kecil ke usaha menengah, selanjutnya dari menengah ke kelas atas alias konglomerat.

"Saya setuju bahwa perlu konglomerat-konglomerat baru di Negara Indonesia yang asalnya dari UKM, dari usaha menengah terutama tidak hanya dari Jakarta, tetapi lebih utama dari daerah-daerah," ucap presiden.

Karena itu, mantan pengusaha mebel ini berharap Rapimnas Hipmi 2018 dapat menyusun strategi, bagaimana caranya menaikkan kelas pengusaha dari kecil ke menengah, hingga level konglomerat.

"Nanti dalam sidang pleno rapimnas ini tolong dirumuskan jurusnya seperti apa. Saya terima jadi saja," kata mantan gubernur DKI Jakarta itu.

Pada kesempatan itu Jokowi menyampaikan bahwa pemerintah terus berupaya menumbuhkan usaha kecil dan menengah (UKM) melalui akses modal. Bahkan dia berkeinginan penyaluran kredit kepada UKM yang sekarang ini sekitar 20 persen bisa ditingkatkan lagi.

"Tadi saya bisik-bisik sama menko ekonomi, minggu depan dikumpulkan perbankan agar bisa kita ajak menaikkan plafon kredit yang berada di posisi 20 persen menjadi mestinya bisa di atas 30 persen," tambah Jokowi.(fat/jpnn)


Presiden Joko Widodo mendukung munculnya konglomerat-konglomerat baru di Tanah Air.


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News