Jokowi Ingin Indonesia Bebas Narkoba
JAKARTA -- Presiden Joko Widodo tampaknya geram dengan maraknya peredaran narkoba di Indonesia. Karenanya, Jokowi memerintahkan seluruh aparatur pemerintah memberangus narkoba.
"Di mana pun ada narkoba, saya perintahkan untuk hadir dalam memberantasnya," tegas Jokowi saat peringatan Hari AntiNarkotika Internasional 2016 di Tamansari, Jakarta Barat, Minggu (26/6).
Mantan Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta itu menegaskan, negara Indonesia tidak boleh menjadi lalu lintas peredaran narkotika. Apalagi sebagai negara tujuan ekspor narkoba.
"Apalagi (negara) produksi narkoba," tegas Jokowi.
Menurut World Drugs Report 2015 yang diterbitkan UNODC, diperkirakan 246 juta orang atau 5,2 persen populasi penduduk dunia, satu dari 20 orang yang berusia 15-64 tahun pernah menyalahgunakan narkoba. Begitu juga di Indonesia.
Menurut Kepala BNN Komjen Budi Waseso, angka prevalensi penyalahgunaan narkotika di Indonesia pada survei 2015 sebesar 2,20 persen atau lebih dari 4 juta orang.
"Terdiri dari penyalahguna coba pakai, teratur pakai dan candu," kata Budi. (boy/jpnn)
JAKARTA -- Presiden Joko Widodo tampaknya geram dengan maraknya peredaran narkoba di Indonesia. Karenanya, Jokowi memerintahkan seluruh aparatur
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Jokowi-Prabowo Dinilai Mampu Solidkan Koalisi Pemerintahan Baru
- Program Siswa Qur'ani Sepolwan Polri Diapresiasi PUI
- LAN Konsisten Terapkan Sistem Manajemen Antipenyuapan, Ini Buktinya
- Gelar Halalbihalal dengan PMI di Malaysia, Ini Pesan Menaker Ida
- Seusai Gempa Garut, BMKG Imbau Masyarakat di Wilayah Ini Mewaspadai Potensi Longsor
- Mangkunegara X Bersama Dirjen Kebudayaan Rayakan Hari Tari Dunia