Jokowi: Kita Butuh Kritik Berbasis Data bukan Pembodohan
Mantan gubernur DKI Jakarta itu pun menyampaikan keprihatinan karena di tengah melubernya informasi sekarang ini, baik teks, gambar, maupun video, masih saja muncul konten-konten negatif, provokatif, adu domba, maupun kabar bohong. Terlebih penyebar informasi negatif itu tidak tidak mengindahkan etika dalam menyampaikan informasi.
"Bahkan dengan kepentingan tertentu memang sengaja disebar untuk membangkitkan rasa takut, membangkitkan pesimisme, menebar kecemasan, menebar kekhawatiran dan juga perasaan-perasaan terancam," ujar suami Iriana.
Hal semacam itu menurut Kepala Negara, tidak cukup hanya dihadapi dengan regulasi dan penegakan hukum. Akan tetapi diperlukan literasi digital sehingga masyarakat tidak hanya mampu menggunakan teknologi informasi digital, tapi juga bisa memilih dan memilah informasi yang diperolehnya.
"Kemajuan teknologi informasi digital yang sangat cepat dan seimbang dengan standar moral. Sekali lagi, kemajuan teknologi informasi digital yang sangat cepat harus diimbangi dengan standar moral dan etika yang tinggi dari penggunaannya," tandas Presiden.(fat/jpnn)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka Konvensi Nasional Humas 4.0 di Istana Negara Jakarta, Senin (10/12).
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Roy Suryo Ungkap Ironi Laporan Jokowi, Dilayangkan Saat Hari Keterbukaan Informasi
- Gus Din Apresiasi Jokowi Membuat Laporan ke Polisi Soal Ijazah Palsu
- 5 Berita Terpopuler: Ada Uang Setoran Masuk, Banyak NIP CPNS & PPPK Terbit, Memalukan dan Tidak Elegan
- Polisi Didesak Proses Laporan Jokowi soal Kasus Ijazah Palsu
- Jokowi Lapor Polisi, Roy Suryo: Peneliti Seharusnya Diapresiasi, Bukan Dikriminalisasi
- Pasbata Minta Roy Suryo Setop Provokasi soal Isu Ijazah Jokowi