Jokowi Minta Investasi Bodong Skema Ponzi Disikat Habis

Jokowi Minta Investasi Bodong Skema Ponzi Disikat Habis
Presiden Joko Widodo (Jokowi). Foto: Ricardo/JPNN.com

Begitu juga kepada para pelaku usaha untuk segera melanjutkan aktivitas ekonomi dan produksi.

"Meskipun kinerja ekonomi sektor riil terus membaik, tetapi kita harus tetap waspada terhadap perkembangan pandemi Covid-19, utamanya varian Omicron, dan juga dinamika ekonomi global yang penuh ketidakpastian. Kelangkaan pangan, energi, dan kontainer, kenaikan inflasi, kenaikan harga produsen, saya kira persoalan-persoalan itu harus terus kami ikuti karena dampaknya pasti ada terhadap negara kita," jelasnya.

Mantan wali kota Solo itu menjelaskan pandemi yang berkepanjangan telah menimbulkan luka yang dalam bagi sektor-sektor tertentu.

Di saat yang sama, telah terjadi disrupsi rantai pasok global yang memicu peningkatan harga komoditas dunia dan menimbulkan inflasi global yang makin tidak menentu.

Oleh karena itu, presiden memandang perlunya penerapan strategi penanganan yang lebih spesifik dan efektif, serta penuh kehati-hatian agar tidak menggangu upaya-upaya pemulihan yang sedang dilakukan. Kebijakan dan instrumen pengawasan yang dikeluarkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) harus mampu mencegah meluasnya dampak pandemi Covid-19, khususnya, terhadap perekonomian dan sektor keuangan.

"Serta dapat membantu sektor informal dan UMKM, agar mampu bertahan dan kita harapkan bahkan bisa tumbuh lebih baik dengan melakukan berbagai inovasi dan terobosan seperti tadi juga sudah disampaikan oleh Bapak Ketua OJK secara gamblang dan jelas," imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut, presiden pun mengapresiasi jajaran Otoritas Jasa Keuangan yang dapat berkoordinasi dengan baik satu sama lain.

Menurut presiden, antara sektor jasa keuangan dengan sektor riil harus saling mendukung dan menguatkan di saat-saat sulit seperti ini. (tan/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajarannya untuk mengawasi adanya praktik investasi bodong seperti skema ponzi.


Redaktur : Rah Mahatma Sakti
Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News