Jokowi Punya Data Intelijen Partai, Analis Politik: Ancaman Serius Bagi Kualitas Demokrasi

Jokowi Punya Data Intelijen Partai, Analis Politik: Ancaman Serius Bagi Kualitas Demokrasi
Pengamat Politik Sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago. Foto: Dokpri for JPNN.com

Pangi kemudian mengatakan publik menginginkan Presiden RI bisa netral menyikapi pemilu dan tidak menggunakan kekuasaan memuluskan agenda pribadi.

Dia kemudian membeberkan survei terbaru Voxpol Center Research and Consulting pada 2 Agustus 2023 yang menunjukkan dukungan masyarakat sebesar 77,3 persen agar Presiden RI netral pada pemilu.

"Presiden sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan harus netral, melindungi segenap tumpah darah Indonesia, namun kalau secara pribadi Jokowi punya intensitas atau interest tertentu terhadap calon presiden tidak fear juga kita melarang," kata Pangi. 

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengaku memiliki data lengkap soal arah partai politik (parpol) yang ada di Indonesia. 

"Saya tahu dalamnya partai seperti apa, ingin mereka menuju ke mana saya juga ngerti," kata Jokowi saat menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) relawan Sekretariat Nasional atau Seknas Jokowi di Hotel Salak, Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (16/9).

Kepala negara mengaku memiliki data intelijen seluruh partai itu dari intelijen baik dari kepolisian, TNI, sampai BIN.

"Informasi yang saya terima komplit dari intelijen, informasi-informasi angka, data, survei semuanya ada, saya pegang semua dan itu hanya miliknya presiden karena langsung ke saya," ujar dia. (ast/jpnn)

Ada imbas negatif setelah Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengaku punya data intelijen tentang partai di Indonesia. Begini kata analis politik.


Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News