Jokowi: Saya Sudah Titip ke Pak Erick Thohir

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap para pengusaha muda yang tergabung dalam HIPMI tidak lagi mengeluh soal kemitraan dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun investor asing yang masuk ke tanah air.
Pasalnya, kata Presiden ketujuh RI itu, dia telah merekrut sejumlah mantan pengurus HIPMI untuk bergabung ke dalam Kabinet Indoensia Maju.
"Sekarang sudah saya jawab, menteri BUMN adalah dari keluarga HIPMI. Saya sudah titip ke Pak Erick Thohir agar jangan sampai pekerjaan-pekerjaan yang ada di BUMN dikerjakan semua oleh BUMN," ucap Presiden.
Hal itu disampaikannya dalam sambutan di acara pelantikan pengurus HIPMI periode 2019-2022, di Hotel Raffles, Kuningan, Jakarta Selatan pada Rabu (15/1).
Menurut Jokowi, sebetulnya dari dulu dirinya sudah mengingatkan masalah kemitraan ini kepada jajarannya.
"Semestinya sekarang sudah jelas karena yang pimpin Pak Erick Thohir. Berikan porsi besar kepada pengusaha muda, jangan sampai yang ada dikerjakan anak-anak BUMN, cucu BUMN. Kerjakan oleh swasta terutama pengusaha muda yang terhimpun di HIPMI," tuturnya.
Jokowi menambahkan, kemitraan itu bisa dilakukan karena pekerjaan yang ada di BUMN itu setiap tahunnya bisa mencapai Rp2.400 triliun. Sedangkan APBN hanya sekitar Rp2.500 triliun saja.
"Dari angka itu bisa menumbuhkan yang muda naik kelas ke menangah, dari menengah besar. Saya sudah titip, tanyakan ke Pak Erick Thohir. Tanyakan langsung," tandasnya.(fat/jpnn)
Sekarang sudah saya jawab, saya sudah titip kepada Pak Erick Thohir (Menteri BUMN).
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Eks KSAL Ini Anggap Gibran bin Jokowi Tak Memenuhi Kriteria Jadi Wapres RI
- Roy Suryo Ungkap Ironi Laporan Jokowi, Dilayangkan Saat Hari Keterbukaan Informasi
- Gus Din Apresiasi Jokowi Membuat Laporan ke Polisi Soal Ijazah Palsu
- 5 Berita Terpopuler: Ada Uang Setoran Masuk, Banyak NIP CPNS & PPPK Terbit, Memalukan dan Tidak Elegan
- Polisi Didesak Proses Laporan Jokowi soal Kasus Ijazah Palsu
- Jokowi Lapor Polisi, Roy Suryo: Peneliti Seharusnya Diapresiasi, Bukan Dikriminalisasi