Jokowi Singgung 3 Korupsi Besar, Tak Ada yang Ditangani KPK?
jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan pemberantasan korupsi merupakan prioritas pemerintahannya. Kini, Indeks Perilaku Anti-Korupsi pun membaik.
Jokowi menyatakan itu saat berpidato pada Sidang Tahunan MPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (16/8).
“Pemberantasan korupsi juga terus menjadi prioritas utama. Untuk itu, Polri, Kejaksaan, dan KPK terus bergerak,” ujarnya.
Presiden Ketujuh RI itu juga menyinggung kasus korupsi besar di Jiwasraya, Asabri, dan Garuda Indonesia. Ketiga kasus rasuah itu ditangani Kejaksaan Agung.
Kerugian negara dalam kasus ASABRI mencapai Rp 22,78 triliun.
Adapun kerugian negara di kasus Jiwasraya sebesar Rp 16,8 triliun, sedangkan di perkara Garuda mencapai Rp 8,8 triliun.
“Pembenahan total telah dimulai. Penyelamatan aset negara yang tertunda, seperti kasus BLBI, terus dikejar, dan sudah menunjukkan hasil,” tuturnya.
Menurut Jokowi, skor Indonesia dalam Indeks Persepsi Korupsi dari Transparansi Internasional juga naik dari 37 pada 2020 menjadi 38 pada 2021.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyinggung soal tiga kasus korupsi besar, tetapi semuanya ditangani oleh Kejagung. Bagaimana dengan KPK?
- Suami Sandra Dewi Terlibat Kasus Korupsi, Rugikan Negara Rp 271 Triliun
- Suami Sandra Dewi Ditahan Terkait Korupsi Timah, Perannya Terungkap
- KPK Tetapkan Bupati Nonaktif Meranti Muhammad Adil Tersangka TPPU
- 2 Terdakwa Korupsi Bantuan Pengadaan Bibit Sapi di Jeneponto Divonis 4 Tahun Penjara
- Korupsi DIPA Akpol Semarang, Mardiyono Divonis 4 Tahun Penjara
- Usut Kasus Korupsi di Hutama Karya, KPK Periksa 5 Kantor Jasa Penilai Publik