JTE 2017 Buka Peluang JAL Boyong Wisman Jepang ke Indonesia

JTE 2017 Buka Peluang JAL Boyong Wisman Jepang ke Indonesia
Pesawat milik Japan Airlines. Foto: Rob Finlayson/atwonline.com

Menurut Kepala Bidang Pameran Asia Pasifik Kemenpar Ricky Fauzi, ada tiga konsentrasi misi Kemenpar di ajang pameran tersebut. Pertama adalah mempromosikan parawisata Indonesia dengan menebarkan branding Wonderful Indonesia dari 10 destinasi prioritas.

Yang kedua adalah memperluas air connectivity melalui pertemuan Kemenpar dengan pihak JAL. "Dan yang ketiganya adalah pameran dengan mengusung promosi Asian Games 2018, perwakilan industri dan dinas pariwisata dari Sumatera Selatan dan DKI Jakarta sebagai tuan rumah Asian Games juga hadir di pameran ini," kata Ricky.

Seperti diketahui, Tourism Expo Japan (JTE) 2017 ini merupakan kolaborasi dari Japan Travel and Tourism Association (JTTA), Japan  Association  of  Travel  Agents  (JATA) dan Japan National Tourism Organization (JNTO). 
Sementara itu, pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Jepang sangat mengapresiasi Kemenpar yang selalu konsisten berpromosi di negri Sakura Jepang.

Counselor KBRI Jepang Eko Junor mengatakan, promosi Kemenpar yang sangat agresif menggunakan Bahasa Jepang sudah membuka budaya internal Negeri Sakura itu. Sebab, masyarakat Jepang memang sangat percaya pada bahasa sendiri.

"Inilah Jepang, mereka akan lebih kena dan lebih mengerti serta lebih efektif lagi jika materi promosi dengan bahasa Jepang. Berbeda dengan negara lain, masyarakat Jepang lebih perduli dengan segala sesuatunya dengan menggunakan bahasanya sendiri. Kemenpar sudah melakukan itu dengan sangat baik," ujar Eko.

Sedangkan Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengatakan, strategi pengembangan destinasi ada pada rumus 3A atau atraksi, akses dan amenitas. Di sisi akses, ada tiga A lagi yang harus digarap secara profesional. "Airlines, airport, dan AirNav atau authority dalam hal ini Kemenhub," katanya.

Dia menyebut airlines punya peran sangat penting karena 75 persen wisman masuk ke 19 pintu utama Indonesia melalui jembatan udara. Airlines sangat menentukan, karena hanya dengan airlines mereka bisa masuk di negara kepulauan seperti Indonesia.

"Seats capacity itulah yang sedang kita kejar, karena awal tahun 2017 saja kita kekurangan empat juta seats, untuk mengejar target 15 juta itu," ungkap Arief Yahya.(adv/jpnn)


Maskapai terbesar di Jepang, Japan Airlines kini megincar berbagai destinasi di Indonesia. JAL berencana melayani penerbangan langsung ke Indonesia.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News