Jual Ginjal Demi Sekolah Anak

Jual Ginjal Demi Sekolah Anak
Jual Ginjal Demi Sekolah Anak
Kegundahan bapak tiga anak ini bermula ketika melihat keponakan istrinya, Rama. Remaja kelas satu tsanawiyah (setingkat SMP) tidak bisa melanjutkan sekolahnya karena tidak cukup biaya meskipun sudah dapat dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)."Bapaknya petani jagung yang tidak punya modal. Dari bibit, pupuk, hingga obat semuanya berhutang kepada tengkulak dengan bunga tinggi. Hasil panennya dijual ke tengkulak lagi, namun hasil penjualan dari panen jagungnya tidak memuaskan. Jangankan untuk biaya sekolah Rama, untuk kebutuhan hidup keluarganya sehari-hari saja tidak mencukupi, sedih melihatnya," ucapnya.

"Rama sekarang kerja sebagai pelayan restoran di Pelabuhan Bakauheni," ucapnya dengan nada sedih. Anak seusia Rama, banyak yang terpaksa ikut orang tuanya menggarap lahannya atau menjadi buruh tani atau kerja ke kota."Anak yang harusnya konsentrasi belajar di sekolah,"ungkapnya.

Bapaknya Rama, Rohim punya dua anak laki-laki yang masih kecil-kecil selain Rama. Sementara, dia hanya punya lahan setengah hektar. Dan Jagungnya panen setiap empat setengah bulan. Sekali panen Rohim dapat laba bersih Rp2 jutaan setelah bayar hutang ke tengkulak.

"Uang Rp2 juta itulah yang dipakai untuk kebutuhan sehari-hari selama empat setengah bulan. Sementara Rama masih ingin sekolah, tapi apa daya urusan perut tidak bisa ditunda-tunda," ucapnya sembari menepuk-nepuk perutnya dengan tangan kanannya. 

BATAM -- Dengan niat yang mantap, Chairun Nizar, 35, melangkahkan kaki menuju Batam untuk sebuah misi yang tidak biasa. Lelaki tinggi kurus ini,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News