Jumlah BUMN Merugi Diklaim Berkurang
Rabu, 09 Maret 2011 – 15:20 WIB
BUMN menurut Mustafa, juga dinilai berperan penting, di antaranya yang bergerak di bidang migas, telekomunikasi, dan pertambangan. Sementara untuk menguatkan BUMN lainnya, Mustafa menilai masih diperlukan penguatan modal, penguatan manajemen, serta ekspansi pasar.
Baca Juga:
"Penguatan modal sudah terbuka melalui Initial Public Offering (IPO). Ini membuka kesempatan pada swasta, nasional bahkan luar negeri, untuk menanamkan modal," ucap Mustafa.
Kementerian BUMN menurutnya, juga berharap agar kebijakan pembagian deviden bisa lebih rendah, guna mendukung BUMN-BUMN. Karena dari Rp 1 triliun saja keringanan yang diberikan bank untuk pembagian deviden, bisa menciptakan Rp 10 triliun sebagai tambahan kredit.
"Kemarin keuntungan pendapatan BUMN naik sampai 19 persen. Dengan adanya capex (modal belanja) yang lebih besar dan dengan efesiensi dari opex (belanja), mudah-mudahan keuntungan BUMN bisa meningkat lagi," kata Mustafa. (afz/jpnn)
JAKARTA - Pemerintah mengklaim bahwa jumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang merugi telah berkurang. Bila di tahun 2009 masih ada 22 BUMN yang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Begini Respons Bea Cukai soal Relaksasi Kebijakan Larangan Pembatasan Barang Impor
- Jawab Tantangan Bisnis ke Depan, Pertamina Luncurkan Competency Development Program
- Harga Emas Antam Sabtu 18 Mei 2024, Naik Rp 7.000 Per Gram
- Layanan SIM Keliling Lima Lokasi di Jakarta Hari Ini
- Anak Usaha SIG Raih BUMN Entrepreneurial Marketing Awards 2024
- Stimuno Kembali Raih Penghargaan Top Brand For Kids Awards