Jumlah Jamaah Haji Indonesia yang Wafat Melonjak

Laporan FATHONI P. NANDA dari Jeddah

Jumlah Jamaah Haji Indonesia yang Wafat Melonjak
SEMOGA MABRUR : Para jamaah haji membawa barang bawaan sesaat turun dari pesawat Saudi Arabian Airlines dengan nomor penerbangan SV 5640 di apron Terminal I Bandara Internasional Juanda Surabaya, Minggu (18/9) pukul 09.00. Foto: Suryanto/ Radar Sidoarjo/JPNN.com

Dua hari lalu tim kesehatan mendapati jamaah yang melaksanakan ibadah umrah di Masjidilharam. Menurutnya, aktivitas semacam itu sangat tidak disarankan. 

Apalagi dilakukan oleh jamaah lanjut usia yang mayoritas masuk golongan risiko tinggi (risti). 

”Tahun ini jumlah jamaah risti 66,3 persen dari total 168.800 jamaah. Hitungan angkanya sekitar 112 ribu. Mereka harus benar-benar menjaga kondisi,” katanya.

Kondisi jamaah setelah menjalani prosesi Arafah, Muzdalifah, dan Mina memang banyak yang kelelahan. 

Selama dua hari mereka berada di Padang Arafah, dilanjutkan beristirahat di Muzdalifah pada malam, hari langsung di bawah alam terbuka. Pagi berikutnya, jamaah menuju Mina menempati tenda-tenda yang sudah disiapkan.

Sebagian jamaah haji memaksa jalan kaki berangkat melempar jumrah dini hari itu juga setelah menginap di Muzdalifah. Padahal, jarak pulang pergi antara maktab di Mina dengan Jamarat lebih dari 8 km.

Setelah rangkaian prosesi Armina selesai, jamaah meninggal hari itu melonjak drastis. Pada 15 September pagi, jamaah meninggal 17 orang. 

Sempat mereda pada 16 Septemver (6 orang). Melonjak lagi menjadi 18 orang pada 18 September.

JEDDAH – Jumlah jamaah haji asal Indonesia yang meninggal dunia langsung membengkak.  Sehari sebelum pelaksanaan wukuf pada 11 September,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News