Jumlah Kasus Aktif Meningkat Lebih Cepat, Anies: Lebih Darurat Daripada Awal Wabah Covid-19

Jumlah Kasus Aktif Meningkat Lebih Cepat, Anies: Lebih Darurat Daripada Awal Wabah Covid-19
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama Wagub Ahmad Riza Patria. Foto: Ricardo/JPNN.com

Selain itu, lanjut Anies, jumlah tes yang memadai juga mendukung Jakarta menekan kasus lebih dini untuk melakukan perawatan bila ditemukan positif.  Menurutnya, tes tinggi bisa mendeteksi lebih awal mereka yang memiliki penyakit penyerta, dan lanjut usia, yang bila positif untuk langsung diisolasi dan dirawat.

"Itu sebabnya mengapa tingkat kematian di Jakarta secara persentase menjadi rendah, karena angka testing tinggi dan tenaga kesehatan sigap," jelasnya.

Hanya saja, Anies berujar meskipun persentase angka kematian menurun, jumlah absolutnya terus bertambah. Bahkan, secara absolut angka kematian harian akibat Covid-19 juga bertambah.

"Jumlah kematian sejak pertengahan Agustus hingga September menunjukkan tren meningkat. Ini kondisi yang sangat tidak menggembirakan," kata Anies.

Selain itu, katanya, angka pemakaman yang menggunakan prosedur tetap Covid-19 juga meningkat.

Anies menjelaskan angka kematian menurun sejak DKI Jakarta melakukan PSBB mulai 10 April 2020. Namun, mulai pertengahan Agustus menuju September 2020, tren angka kematian kembali meningkat. 

"Secara persentase memang rendah, tetapi secara nominal angka kematian meningkat terus tiap hari. Ini yang harus kami perhatikan," katanya.

Anies menggarisbawahi bahwa kematian ini bukan soal angka statistik. "Setiap kematian satu orang adalah kematian saudara kita, dan ini terlalu banyak," katanya.

Anies Baswedan menyatakan kondisi darurat Covid-19 di Jakarta lebih darurat lagi dibanding awal kemunculan kasus corona di Indonesia. Anies pun menempuh PSBB secara ketat lagi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News