Jumlah Kelas Menengah Indonesia Dinyatakan Turun, Apa Penyebabnya?

Media mengatakan pandemi memang menggenjot angka Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sehingga pengangguran meningkat.
Tapi menurutnya ada juga kelas menengah baru yang memanfaatkan kesempatan dalam pandemi sehingga bisa mendapatkan penghasilan lebih.
"Artinya kita tidak bisa menyalahkan pandemi COVID juga, artinya struktur ekonomi kita yang memang rapuh," katanya.
Ia juga mengatakan tren ini sebenarnya sudah lama berlangsung.
"Ini juga sudah didiskusikan sebelum-sebelumnya, betapa ternyata masyarakat kelas menengah itu tidak naik kelas atau justru malah tergeser ke bawah."
Media mengatakan kenaikan biaya sehari-hari yang tidak diimbangi dengan kenaikan upah menjadi alasan utamanya.
"Jadi, ibaratnya pengeluaran lebih besar daripada pendapatan sehingga 'mantab' atau makan tabungan," katanya.
Apa pengeluaran terbesar kelas menengah?
Menurut laporan BPS, pengeluaran kelas menengah yang meningkat dalam lima tahun terakhir antara lain karena membayar pajak dan iuran, perumahan, pendidikan, dan makanan.
Kelas menengah di Indonesia seringkali tidak mendapatkan bantuan ekonomi yang memadai dari pemerintah
- Waka MPR Eddy Soeparno Optimistis MBG hingga Kopdes Merah Putih Bikin Ekonomi Tumbuh
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Al Hidayat Samsu MPR Sebut Rakyat Butuh Perlindungan Nyata di Tengah Gejolak Tarif AS
- Indonesia Investment Outlook 2025 Dorong Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
- BPS: Ekonomi Triwulan I 2025 Tumbuh 4,87 Persen
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?