Jumlah Kelas Menengah Indonesia Dinyatakan Turun, Apa Penyebabnya?

Realita di Indonesia ini menurut Media berbeda dengan di negara maju, di mana penduduk dalam kategori kelas atas berkontribusi lebih besar terhadap PDRB mereka.
"Karena kelas atas ditarikin pajak lebih banyak, seperti di Australia, di Eropa, di US, mereka ditarikin pajak penghasilan lebih banyak sehingga kontribusi terhadap PDRB-nya lebih besar."
Apa solusi bagi kelas menengah?
Media mengusulkan perbaikan sistem perlindungan sosial "yang tidak tepat sasaran", seperti salah satunya Bahan Bakar Minyak (BBM).
"Banyak sekarang program perlindungan sosial itu yang salah sasaran. Subsidi BBM, misalkan itu banyak digunakan oleh kelas atas bahkan, bukan kelas menengah," katanya.
"Belum lagi subsidi listrik dan subsidi-subsidi lainnya yang tidak tepat sasaran ini harus diperbaiki."
Menurutnya masyarakat kelas menengah, terutama yang di kota, juga memerlukan "topangan" untuk mengurangi beban pengeluaran perumahan.
"Program perumahan harus diperbaiki, baik itu sistem pembiayaannya, termasuk juga subsidi rumah murah, apartemen murah, rumah susun murah, ini bisa jadi skema yang jauh lebih baik," ujarnya.
Ia juga menawarkan solusi dalam berbagai aspek, seperti kesehatan, pendidikan, hingga transportasi.
Kelas menengah di Indonesia seringkali tidak mendapatkan bantuan ekonomi yang memadai dari pemerintah
- Waka MPR Eddy Soeparno Optimistis MBG hingga Kopdes Merah Putih Bikin Ekonomi Tumbuh
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Al Hidayat Samsu MPR Sebut Rakyat Butuh Perlindungan Nyata di Tengah Gejolak Tarif AS
- Indonesia Investment Outlook 2025 Dorong Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
- BPS: Ekonomi Triwulan I 2025 Tumbuh 4,87 Persen
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?