Jumlah Korban Tewas Bertambah, PM China: Kami Sangat Bersedih

Jumlah Korban Tewas Bertambah, PM China: Kami Sangat Bersedih
Seorang perempuan menggendong perempuan lanjut usia saat mereka berjalan melalui banjir menyusul hujan lebat di Zhengzhou, Provinsi Henan, China, Jumat (23/7/2021). Foto: ANTARA FOTO/REUTERS/Aly Song/WSJ/cfo

jpnn.com, BEIJING - Jumlah korban tewas akibat bencana banjir di Provinsi Henan, China, terus bertambah.

Data terbaru, 69 orang tewas dan lima lainnya masih belum ditemukan hingga tujuh hari setelah kejadian.

"Kami sangat bersedih atas jatuhnya korban akibat hujan lebat di Henan dan beberapa tempat lain. Kami menyampaikan dukacita yang mendalam kepada korban dan keluarganya," kata Perdana Menteri China Li Keqiang dalam pernyataan tertulis yang diterima ANTARA Beijing, Selasa (27/7).

Dijelaskan, untuk mendukung pemulihan pascabencana, pemerintah pusat akan mengalokasikan beberapa miliar yuan dana simpanan pemerintah dan bantuan lainnya akan segera disediakan.

Pemerintah daerah juga harus mengalokasikan dana khusus. Pada saat yang bersamaan, bantuan masyarakat harus dimanfaatkan secara terbuka dan transparan, demikian instruksi Li.

Beberapa kota yang terkena dampak paling parah di Henan, seperti Zhengzhou, Xinxiang, Anyang, dan Hebi berangsur normal.

Air bercampur lumpur yang menggenangi jalan raya dan terowongan telah disedot dengan menggunakan pompa.

Saluran listrik, air, gas, dan telekomunikasi serta angkutan umum di empat kota itu juga telah diperbaiki.

Jumlah korban tewas akibat banjir di Provinsi Henan China terus bertambah, beberapa orang belum ditemukan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News