Jumlah Pengungsi Membengkak saat Pembagian Bantuan

Jumlah Pengungsi Membengkak saat Pembagian Bantuan
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho. Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com - PENANGANAN korban bencana erupsi Gunung Sinabung, Karo, Sumut, sesuai instruksi Presiden, dikendalikan langsung oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Banyak persoalan yang muncul di balik bencana yang telah menjadi perhatian publik nasional itu.

Apa langkah yang akan dilakukan BNPB dan bagaimana tahapan-tahapannya? Berikut wawancara wartawan JPNN dengan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, di Jakarta, kemarin (26/1).

Apa yang dilakukan BNPB dalam waktu dekat?

Jangan pendek, dua bulan ke depan, kita mengacu pada prediksi BMKG, yang menyebut bahwa erupsi Sinabung akan berakhir sekitar akhir Februari atau awal Maret. Maka kita fokus untuk pelayanan pengungsi, baik itu soal makanan, minum, air bersih, dan aspek kesehatannya. Ketersediaan logistik untuk makan minum cukup. Memang ada beberapa tempat kurang air. BNPB kemarin (Sabtu, 25/1) sudah mendatangkan 25 tangki air dari Medan, dari PU, PDAM, dan BPB Daerah. Air akan didistribusikan ke jambur-jambur. Juga untuk menyemprot debu-debu di jalanan karena kenyataannya hujan tak turun-turun. Tampaknya debu vulkanik mengganggu pertumbuhan awan.

Apa persoalan di jambur pengungsi?

Nah, ini warga pengungsi dari beberapa desa ada yang berada dalam satu jambur, campur aduk. Hal ini menyebabkan sulitnya pendataan. Ada yang datang dari jarak 10 kilo, bahkan ada yang datang saat ada pembagian bantuan. Sebenarnya, penduduk di radius 5 kilometer itu ada 5 ribu KK, sekarang yang datang ke jambur-jambur ada 9 ribu sekian. Yang tidak mengungsi pun ikut datang kalau ada bantuan, sehingga kita akan mencari data yang valid. Jumlah pengungsi tambah terus.

Solusinya seperti apa?

PENANGANAN korban bencana erupsi Gunung Sinabung, Karo, Sumut, sesuai instruksi Presiden, dikendalikan langsung oleh Badan Nasional Penanggulangan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News