Kabar Baik dari Peneliti Oxford Economics soal Ekonomi Indonesia dan Beberapa Negara Lain

Memasuki tahun 2022, laporan yang sama memperkirakan pertumbuhan PDB Indonesia sebesar 6%.
Angka ini berada di bawah Malaysia dengan 6,7% dan Filipina dengan 6,8%. Sektor rumah tangga diperkirakan akan berkontribusi mendorong pertumbuhan di atas tren.
Selain itu, data juga menunjukkan bahwa investasi diperkirakan akan pulih lebih cepat dengan meningkatnya Foreign Direct Investment (FDI) atau investasi asing langsung serta didukung oleh upaya pemerintah baru-baru ini untuk mendorong bisnis.
Laporan tersebut menyimpulkan bahwa tingkat toleransi dan vaksinasi COVID-19 akan memainkan peran kunci dalam menentukan pemulihan ekonomi di kawasan.
Dengan tingkat vaksinasi yang tinggi, Asia Tenggara telah menunjukkan ketahanan terhadap pandemi.
Bahkan, peningkatan kasus di kawasan pun tidak terlalu besar.
Selain itu, tidak ada perubahan besar dalam pembatasan domestik dan dalam perjalanan internasional pun relatif ringan dibandingkan dengan kawasan lain. (dil/jpnn)
Oxford Economics memperkirakan bahwa kawasan Asia Tenggara akan mengalami pemulihan ekonomi pada tahun ini
Redaktur & Reporter : Adil
- Kuliah Umum di Universiti Malaya, Ibas Bahas Geopolitik, Geoekonomi dan Kekuatan ASEAN
- Realisasi Investasi Jakarta Triwulan I-2025 Capai Rp 69,8 Triliun, Tertinggi di Indonesia
- Ibas Tegaskan Indonesia dan Malaysia Tak Hanya Tetangga, Tetapi..
- Amnesty International: Praktik Otoriter dan Pelanggaran HAM Menguat di Indonesia
- Menteri Karding Siapkan Strategi soal Lonjakan Pekerja Migran Ilegal ke Myanmar-Kamboja
- Rayakan 70th KAA, Usman Hamid And The Blackstones Bawakan Album Baru Kritik Sosial