Kabar Baik dari Peneliti Oxford Economics soal Ekonomi Indonesia dan Beberapa Negara Lain

Kabar Baik dari Peneliti Oxford Economics soal Ekonomi Indonesia dan Beberapa Negara Lain
Membaiknya pemulihan ekonomi Indonesia, besarnya angka cadangan devisa, dan harga komoditas yang tinggi mampu menahan rupiah hari ini. Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

Hal ini termasuk untuk negara-negara yang sangat bergantung pada pariwisata.

Pendapatan yang dihasilkan dari kombinasi pembukaan kembali hotel, pemulihan upah, dan pergerakan orang berkontribusi secara langsung dan tidak langsung terhadap peningkatan pengeluaran ke negara lain.

Presiden ICAEW William Brooks mengatakan secara  keseluruhan Asia Tenggara berada dalam kondisi yang sangat baik dibandingkan dengan sebagian besar bagian dunia lainnya dalam mengendalikan pandemi.

Pemulihan pascapandemi saat ini tengah berlangsung sepenuhnya dengan peningkatan aktivitas ekonomi dan pergerakan perdagangan.

"Kita juga melihat munculnya new normal dengan adanya perubahan pada cara kerja dan gaya hidup, serta perubahan perilaku konsumen. Hubungan geopolitik dan lintas batas juga mengalami perubahan dengan dunia yang tampaknya makin tidak stabil dan tidak dapat diprediksi," beber dia.

Laporan dari Oxford Economics menunjukkan bahwa pembatasan aktivitas masyarakat yang berlangsung dari Juli hingga Agustus 2021 lalu sangat membebani pertumbuhan PDB Indonesia.

Pembatasan tersebut diperkirakan memengaruhi kontraksi PDB sebesar 0,3% qtq (quarter-to-quarter).

Meskipun terjadi penurunan, Oxford Economics juga memperkirakan pemulihan yang cukup kuat di kuartal keempat pada sektor rumah tangga, khususnya pada konsumsi privat dan publik.

Oxford Economics memperkirakan bahwa kawasan Asia Tenggara akan mengalami pemulihan ekonomi pada tahun ini

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News